Mengatasi Limbah Elektronik, Jabra Buka Program Recycle

mengatasi limbah elektronik

Salah satu topik lingkungan yang jadi perhatian dewasa ini adalah bagaimana cara mengatasi limbah elektronik yang semakin menumpuk dari tahun ke tahun.

Setiap tahun, selalu ada produk baru dan juga perangkat ketinggalan jaman atau rusak yang menambah jumlah sampah elektronik. Sering sampah elektronik ini tidak diperhatikan, karena sulit didaur ulang.

Oleh karena itu, di beberapa negara perusahaan IT mempunyai semacam program untuk mengambil kembali teknologi mereka yang sudah rusak atau ketinggalan zaman, untuk kemudian didaur ulang.

Salah satunya, adalah Jabra, perusahaan yang bergerak di bidang perangkat audio dan video. Program mereka adalah mengumpulkan perangkat Jabra yang sudah tidak bisa digunakan untuk diproses di lokasi penanganan sampah elektronik.

Jabra Hadirkan Program Mengatasi Limbah Elektronik

mengatasi limbah elektronik
Headset, adalah salah satu perangkat yang sering diganti penggunanya. | FOTO: Jabra

Program ini merupakan bagian dari Jabra Sustainability Rhythm, yang menekankan dedikasi perusahaan untuk memberikan dampak yang besar secara global.

Berpegang pada The Jabra Promises, perusahaan berfokus pada penciptaan produk baru yang memiliki jejak karbon rendah, berkelanjutan, merupakan bagian dari rantai pasokan yang bertanggung jawab dan menghindari bahan konflik.

Jabra juga sudah memiliki sertifikasi keberlanjutan dan akreditasi, serta terus berkembang dan memperluas daftar tersebut.

Tentunya, salah satu cara untuk mencapai program tersebut adalah mengatasi limbah elektronik yang muncul dari berbagai produksi yang Jabra jual dengan bekerjasama dengan komunitas lokal.

Tingginya Kebutuhan Audio di Indonesia Jadi Pemacu

mengatasi limbah elektronik
Untuk berbagai kegiatan, kita bergantung pada headset untuk menyediakan hiburan | FOTO: Jabra

Studi menunjukkan bahwa sekitar 39 persen responden Indonesia menghabiskan satu hingga dua jam berbicara secara online atau melakukan konferensi video setiap minggunya.

Disaat organisasi dengan cepat beradaptasi untuk mengakomodasi kebutuhan bekerja dari jarak jauh dan komunikasi digital, inisiatif ini menjangkau permintaan yang semakin meningkat seraya mengatasi kebutuhan lingkungan dan sosial.

Kebutuhan akan perangkat audio ini menjadi solusi dari banyaknya earphone elektronik yang tidak terpakai dan berakhir di pembuangan. Pasalnya, Jabra bisa mendaur ulang barang tersebut supaya bisa digunakan lagi untuk komunitas-komunitas yang membutuhkan.

Perusahaan-perusahaan juga dapat secara signifikan mengurangi emisi karbon mereka yang terkait dengan produksi dan pembuangan perangkat elektronik.

Turut Dilakukan di Berbagai Negara

mengatasi limbah elektronik
Headset Jabra menjanjikan kualitas untuk pekerjaan | FOTO: Jabra

Selain di Indonesia, program ini juga dilakukan di berbagai tempat mancanegara, terutama di wilayah Asia Tenggara.

Jabra dengan bangga telah menciptakan headset peraih penghargaan dan merancang metode-metode yang cerdas untuk membuat produk lebih ramah lingkungan.

Jabra menggunakan bahan-bahan berkelanjutan dan membatasi jumlah zat berbahaya dalam perangkatnya. Untuk mengetahui produk-produk headset Jabra, bisa langsung dilakukan dengan mengunjungi situs resmi brand satu ini.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.