Himpunan Mahasiswa Japanologi (HIMAJA), Prodi Studi Jepang Universitas Indonesia, kembali menyelenggarakan acara Gelar Jepang UI atau GJUI ke 28 di tahun ini.
Tahun ini acara Gelar Jepang UI 28 hadirkan konsep yang berbeda dari tahun lalu. Tahun lalu acara dilakukan secara online keseluruhan.
Namun, tahun ini dengan pandemi COVID-19 sudah terkendali, acara Gelar Jepang UI 28 dapat berlangsung secara hybrid (daring dan luring). Tentu, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Gelar Jepang UI 28 berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 26 hingga 28 Agustus. Berbagai kegiatan menarik pun hadir dalam acara Gelar Jepang UI kali ini.
Berikut beberapa keseruan yang didapat pada day 1 dan 2 yang berhasil penulis liput secara daring dari acara Gelar Jepang UI 28 alias GJUI 28.
Tentang Gelar Jepang UI 28
Acara Gelar Jepang UI 28 (GJUI) tahun 2022 membawa tema yang menarik mengenai budaya Jepang yakni Hyakki Yakou (Whimsical Parade of Mysteries).
Hyakki Yakou adalah sebuah festival para youkai yang dilaksanakan pada malam hari di negara Jepang. Hyakki Yako dipimpin oleh youkai bernama Nurarihyon.
Meskipun terkesan seram, Gelar Jepang UI ke-28 menghadirkan tiga hewan lucu sebagai maskot acara mereka, yakni An sang youkai Nekomata, Mei sang youkai Inugami, dan Shunnosuke sang youkai rakun.
Seperti yang ditulis di atas, Gelar Jepang UI ke-28 dilaksanakan secara hybrid. Untuk acara luring, berlangsung di AEON Mall Tanjung Barat.
Selain itu, gelaran ini juga dapat diikuti secara daring dengan menggunakan aplikasi ZOOM.
Baik luring maupun daring keduanya membutuhkan tiket untuk dapat mengikuti rangkaian acara. Tiket Gelar Jepang UI 28 dapat dibeli lewat aplikasi GOERS.
Memahami pesan dalam film Ponyo di sesi “Bedah Film”
Penulis berkesempatan secara daring mengikuti rangkaian acara dalam day 1 GJUI ke 28, yakni “Bedah Film”. Film yang dibedah adalah film garapan Studio Ghibli berjudul Ponyo.
Materi dibawakan oleh Dosen Prodi Studi Jepang Universitas Indonesia, Rouli Esther Pasaribu, Ph.D. Sepanjang materi beliau dipanggil dengan panggilan khas Jepang, sensei.
Acara “Bedah Film” pun berjalan menarik dan interaktif. Pemateri menjelaskan materi secara dua arah dengan kerap melempar pertanyaan kepada para peserta, sehingga para peserta dapat terlibat langsung pada acara “Bedah Film” ini.
Praktek menjadi Seiyuu dalam sesi “Seminar Seiyuu”
Sehabis acara “Bedah Film”, penulis lanjut ke rangkaian acara Gelar Jepang UI 28 berikutnya yakni “Seminar Seiyuu”.
Narasumber yang dihadirkan pun tak main-main, Gelar Jepang UI 28 menghadirkan dua seiyuu kondang di Indonesia.
Seiyuu pertama adalah Hana Bahagiana yang mengisi suara dari tokoh Monkey D. Luffy (One Piece), Uzumaki Naruto (Naruto), Kojiro Hyuga (Captain Tsubasa) dan masih banyak lagi.
Narasumber seiyuu yang kedua adalah Ika Zidane, pengisi suara Doraemon (Stand By Me Doraemon), Sora Takenouchi (Digimon), dan Kanzo Hattori & Kenichi (Ninja Hattori).
Dalam sesi ini, kedua narasumber berkesempatan untuk membagikan pengalamannya menjadi seiyuu serta memberikan materi soal teknik-teknik dasar untuk olah vokal dalam menjadi seiyuu.
Sesi ini pun berjalan begitu seru dan menarik. Kak Hana Bahagiana dan Ika Zidane pun langsung mempraktekan teknik-teknik dasarnya kepada para peserta.
Kemudian, mengajak seluruh peserta secara langsung untuk mempraktekan teknik-teknik dasar yang telah dipaparkan. Para peserta pun begitu antusias mempraktekannya.
Makin seru dengan hadirnya Tiktoker seiyuu
Selain Kak Hana Bahagiana dan Ika Zidane, “Seminar Seiyuu” juga kehadiran Calvin Rusli seorang konten kreator yang biasa membuat video seiyuu tokoh-tokoh anime dan film pada platform Tiktok.
Kak Calvin Rusli pun memberikan penampilannya pada acara “Seminar Seiyuu” ini dengan mengisi suara dari adegan di anime Attack on Titan.
Sesi ditutup dengan Kak Calvin Rusli dan beberapa volunteer peserta untuk mempraktekan menjadi seiyuu secara langsung.
Mereka, masing-masing mengisi suara tokoh-tokoh dalam adegan di anime One Piece.
Mengenal beragam makeup dalam “Seminar Cosplay”
Pada hari ke-2 acara Gelar Jepang UI ke-28, penulis berkesempatan mengikuti “Seminar Cosplay” yang dibawakan oleh Maria Margaretha Earlene M.Des., S.Des. dosen dari Vokasi Universitas Indonesia.
Narasumber juga bisa dikenal dengan nama MM Earlene. Beliau membagikan pengalamannya dalam menjadi makeup artist di beberapa film-film terkenal seperti Danur 2, Asih, Asih 2, dan lain sebagainya.
Dalam acara “Seminar Cosplay” ini, para peserta juga dapat belajar dari MM Earlene sensei tentang beragam jenis makeup yang biasa digunakan untuk merias seseorang tergantung kebutuhan yang diinginkan pada suatu adegan film.
Menggambar youkai bersama-sama dalam “Comic Workshop”
Acara “Comic Workshop” Gelar Jepang UI 28 ini menghadirkan tema Dua Dunia: Membuat dunia dalam sebuah komik. Pada “Comic Workshop” ini berfokus pada pembuatan gambar youkai.
Narasumber yang mengisi sesi ini adalah Kak Arya dan Julian dari IkuZo Indonesia. Pertama-tama narasumber terlebih dahulu memberi penjelasan tentang jenis-jenis youkai yang ada di Jepang.
Kemudian sesi dilanjutkan dengan menggambar youkai bersama. Salah satu youkai yang digambar bersama adalah Bura-bura, youkai berjenis Tsukumogami berwujud lentera.
Selama sesi menggambar bersama berlangsung, narasumber sembari membagikan tips dan trik dalam menggambar youkai ini. Para peserta pun juga bebas berinteraksi dengan narasumber mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pembuatan komik.
Mengetahui sejarah eksistensi youkai dalam “Seminar Pop Culture” di GJUI 28
Acara terakhir yang penulis ikuti di day 2 Gelar Jepang UI (GJUI 28) kali ini adalah “Seminar Pop Culture”. Acara ini bertema soal eksistensi youkai dari masa ke masa dengan judul Japanese Myth & Yokai.
Dalam acara ini, GJUI 28 menghadirkan Dosen Sastra Jepang Universitas Indonesia, Yulius Thedy, M.Hum. dan Aji Yudhistira S.S.,M.Si. sebagai pemateri.
Kedua narasumber, dalam acara ini dipanggil dengan sebutan sensei. Pertama materi disampaikan oleh Yulius sensei tentang keberadaan youkai sebagai budaya populer.
Kemudian materi dilanjutkan oleh Aji sensei yang membahas eksistensi youkai dari yang dianggap sebagai makhluk mengerikan (kowai) menjadi makhluk yang lucu (kawaii).
Seru-seruan bareng main tebak-tebakan youkai
Acara ini begitu berjalan menarik. Sebelum penutupan acara, narasumber mengajak para peserta untuk mengingat kembali materi yang telah disampaikan dengan cara bermain tebak-tebakan.
Tebak-tebakan ini berfokus pada pertanyaan soal makhluk youkai. Media yang dipakai untuk bermain tebak-tebakan ini adalah aplikasi Kahoot.
Para peserta pun begitu antusias menebak 15 pertanyaan soal youkai yang sudah disediakan. Bagi yang menang pun akan dapat hadiah spesial dari Gelar Jepang UI ke 28 ini.
Kesimpulan Gelar Jepang UI 28
Nah, jadi begitulah keseruan rangkaian acara selama day 1 dan 2 Gelar Jepang UI 28 alias GJUI 28 yang sudah penulis ikuti. Konsep hybrid yang digunakan tahun ini begitu menarik.
Hal ini terlihat bagaimana para peserta baik luring yang hadir ke AEON Mall Tanjung Barat dan daring lewat ZOOM sama-sama antusias mengikuti serangkaian acara yang ada.
Selama penulis mengikuti acara secara daring, para panitia yang bertugas sangat sigap membantu ketika ada kendala yang dihadapi para peserta.
Bagi Nawareaders yang hadir juga di Gelar Jepang UI 28 ini, boleh membagikan kesan & pesannya dengan mencorat-coret di kolom komentar di bawah, ya.