HERE US, komunitas pecinta musik Jepang di Indonesia, mengumumkan bahwa mereka akan menggelar konser virtual musik cover lagu Jepang mulai Oktober ini.
Dinamakan J-Music Live 2022, event yang digelar pada Sabtu, 8 Oktober 2022 mendatang akan menghadirkan sejumlah artis dan penyanyi independen Indonesia ternama.
Bawakan Lagu-lagu Kejepangan Selama Tiga Jam!
Suksesnya acara sebelumnya yang digelar secara daring pada Desember 2021 silam membuat event ini “dapatkan sekuel” untuk tahun ini.
Selama 3 jam penuh ketujuh performer tadi yang akan tampil untuk menghibur para pecinta pop kultur kejepangan di acara J-Music Live 2022.
Pihak HERE US berharap bahwa dengan adanya acara ini dapat memberikan hiburan untuk acara kejepangan, yang tidak hanya bisa dinikmati di Jakarta tapi juga dapat dinikmati dari kota lainnya juga.
HERE US juga akan mengunggah video-video ucapan dari ketujuh performer dari tanggal 1 – 7 Oktober, melalui kanal Youtube resmi HERE US ini
Profil Tujuh Penampil Event J-Music Live 2022
Jadi, siapa saja artis pop kultur independen yang akan tampil dalam acara J-Music Live 2022 nanti?
Rikka
Rikka adalah seorang dara yang sebelumnya merupakan leader dari grup idol bernama Aniqueen di Bogor.
Bersama Aniqueen, Rikka sempat aktif sebagai performer di acara kejepangan di Bogor dan Jakarta.
Rikka yang juga bisa bermain alat musik seperti piano dan biola, saat ini aktif sebagai penyanyi cover melalui kanal Youtube nya sendiri.
Sergie Vergio
Sergie Vergio adalah seorang penyanyi Indonesia asal Jakarta yang sudah malang melintang di dunia pop kultur dan event bertemakan Jepang sejak tahun 2013.
Kini dia bernaung di bawah label rekaman The Loser Records.
Dengan pengalaman bernyanyi dengan teknik shigin atau enka yang dikenal sebagai teknik bernyanyi ala musik tradisional Jepang.
Jece
Dengan nama lengkapnya Jesica Glorifina Derwintan (Jece), ia menggeluti hobi bermusik sejak TK.
Jece memulai perjalanan musiknya sebagai penyanyi dari lomba-lomba sekolah saat SMP.
Memulai karir di dunia kejepangan sejak tahun 2012 sebagai dance cover, dan debut 2015 sebagai member local idol grup Bandung bernama Reirin hingga saat ini.
Kimmy & Meia
Kimmy aktif sebagai lead dancer dan rapper dari grup idol Jakarta bernama Hira Dazzle. Kemudian Meia yang saat ini satu grup dengan Kimmy, aktif sebagai leader dari grup idol Hira Dazzle di Jakarta.
Bersama Hira Dazzle, Kimmy & Meia tetap masih aktif sebagai performer di acara-acara kejepangan di Jakarta hingga sekarang.
Acha
Merupakan personil aktif dari Kelompok Teater Mahasiswa ENJUKU, Acha debut sebagai vokalis O-MATO! BAND dan sebagai aktor yang sering tampil dalam pementasan teater.
Acha juga berkesempatan menjadi perwakilan yang tampil nyanyi di depan Mantan Perdana Menteri Jepang, Bapak Alm. Abe Shinzo di Jepang.
Febi Komaril
Febi pernah menjadi sebagai salah satu member JKT 48 Generasi ke-7.
Selain suka menyanyi dan menari, Febi bergabung dengan kelompok Teater K dan tampil di pertunjukkan RENSHU di 7 September 2022.
Tidak hanya itu, Febi juga mengisi kegiatannya menjadi MC di event-event kejepangan.
Dira
Konser virtual musik cover lagu jepang dari keenam performer tersebut akan diiringi oleh Dira, seorang musisi yang aktif di kejepangan Jakarta.
Dira sudah aktif dalam beberapa band, sebut saja, Izanami, Zenja, Meyza, Mikazuki, dan kini tergabung sebagai member grup band di AMAKUSA.
Bersama dengan Amakusa, Dira sempat tampil dalam konser internasional Hammersonic Fest.
Kini, Dira juga aktif sebagai produser musik di komunitas HERE US. Media sosial tentangnya dapat dikunjungi melalui pranala ini.
Tentang HERE US
HERE US adalah komunitas pecinta musik Jepang dan production house yang berdomisili di Jakarta.
Awalnya komunitas HERE US membuat proyek ini sebagai salah satu konten acara media kejepangan dengan nama JOI MUSIC.
Kemudian, HERE US melanjutkan kreativitas mereka melalui akun Youtube baru secara independen dan bertransformasi menjadi sebuah tim yang mendukung performer-performer di komunitas HERE US untuk memproduksi berbagai konten kreatif.
Menurut mereka, HERE US berniat menjadi “jembatan” antara audiens dan performer-performer di komunitas pecinta kejepangan di Indonesia.
