Pada Kamis (29/9) lalu, akun Twitter dari seiyu ternama Jepang, Kuno Misaki menceritakan pengalamannya menjadi seiyu Faputa.
Dia menulis bahwa itu adalah kehormatan yang mendalam untuk menerima peran itu, tetapi juga sangat menuntut secara fisik dan emosional.
Kuno bahkan kehilangan suaranya sekali saat merekam dialog dan untuk sementara kehilangan kemampuan untuk menangkap suara khas Faputa.

Ini adalah pertama kalinya dia kehilangan suaranya di depan mikrofon; dia ingat bahwa dia sangat menyesal dan frustrasi dengan dirinya sendiri sehingga dia mulai menangis.
Untungnya, staf mengizinkannya untuk menjadwal ulang untuk hari lain sehingga suaranya bisa pulih.
Kuno merasa bahwa dia merepotkan para staf, tapi dia juga sangat tersentuh dengan komitmen mereka untuk menciptakan anime sebaik mungkin.
Faputa Adalah Karakter yang Penuh Emosi

Di antara banyak perannya dalam karirnya, Kuno menggambarkan Faputa sebagai karakter yang mengekspresikan emosi paling ekstrem.
Dalam Made in Abyss, Faputa adalah tokoh dengan banyak emosi seperti kemarahan, kebencian, kesedihan, kesepian, kecemburuan, atau cinta.
Karena Faputa banyak berteriak, menyuarakannya sangat membebani tenggorokan sang seiyu, Kuno Misaki.
Untuk meminimalkan ketegangan, dia diizinkan tampil untuk baris dialog di episode 10 dan 11 tanpa melalui latihan terlebih dahulu.
Kuno mengatakan bahwa dia sangat berterima kasih kepada para mixer karena mengizinkannya melakukan semua tangisan dan teriakan dalam sekali rekaman.
Sebuah Dunia di Dalam Lubang Abyss

Berikut ini adalah sinopsis dari seri anime Made in Abyss.
Abyss—jurang menganga yang terbentang hingga ke kedalaman bumi, penuh dengan makhluk misterius dan peninggalan dari masa lalu.
Bagaimana hal itu terjadi? Apa yang ada di bawah? Individu pemberani yang tak terhitung jumlahnya, terkenal sebagai “Diver” yang telah berusaha untuk memecahkan misteri Abyss ini.
Tanpa rasa takut turun ke area dalam tergelapnya. Diver terbaik dan paling berani, Peluit Putih, dipuji sebagai legenda oleh mereka yang berada di permukaan.
Riko, putri peluit putih Lyza si penghancur yang hilang, bercita-cita untuk menjadi seperti ibunya dan menjelajahi jangkauan terjauh dari Abyss.
Namun, ia hanya seorang pemula peluit merah, hanya boleh untuk menjelajah lapisan paling atas.
Meski begitu, Riko berkesempatan bertemu dengan robot misterius berpenampilan anak laki-laki biasa. Ia datang dan menamainya Reg, dan Reg tidak ingat peristiwa sebelum ia ke permukaan.
Untuk mengungkap siapakah Reg sebenarnya mereka memutuskan untuk berpetualang ke abyss. Mereka tidak mengetahui akan kenyataan pahit yang siap untuk menanti mereka di bawah sana.
Tentang Made in Abyss

Made in Abyss merupakan manga garapan Tsukushi Akihito, yang meluncurkan manga di situs Web Comic Gamma milik Penerbit Takeshobo pada tahun 2012.
Kemudian, Seven Seas menerbitkan manga dalam bahasa Inggris. Saat ini sendiri manga web ini telah memiliki 10 volume.
Musim pertamanya rilis di musim panas 2017 dengan 12 episode. Dengan genre petualangan, fantasi, serta sains fiksi yang begitu kentara, membuat seri ini memiliki penggemar yang tidak sedikit.
Catatan penting anime ini sangatlah menjebak, mungkin secara visual nampak manis, tapi sangatlah salah.
Seri ini menampilkan hal dan unsur yang cukup mengerikan dan sarat kekerasan, termasuk hal berdarah dan yang mengganggu lainnya.
Jadi kami sarankan bagi yang ingin menonton anime ini, sebisa mungkin sudah cukup umur.
Mengingat anime Made In Abyss season 2 sudah tamat, NawaReaders bisa tonton seberapa apiknya Faputa dan seiyunya, Misaki Kuno lewat pranala berikut.