Hideo Kojima, yang merupakan seorang legenda pembuat gim ternama seperti Metal Gear Solid, Policenauts, serta Death Stranding. Baru – baru ini, dia membagikan pendapatnya tentang anime adaptasi novel karya Hideo Furukawa yaitu Heike Monogatari (The Heike Story) di Twitter.
Pada (30/1), dia mengatakan bahwa dia telah menikmati menonton tiga episode pertama dari anime tersebut di Netflix. “Ini bagus! Tutup dan tarik.” Tulisnya dalam sebuah tweet.
“Kamera tidak berputar kesana kemari, namun mereka bisa menarik emosi dan fenomena alam hanya dengan fixed shot dan ‘gerakan’ menggunakan teknik panning.”
Dia juga berkata bahwa dia merupakan seorang penggemar dari Studio Science SARU serta sutradara Masaaki Yuasa dan Naoko Yamada.
Dia mengatakan bahwa salah satu film favoritnya adalah A Silent Voice.
Seputar Sang Legenda
Hideo Kojima merupakan seorang perancang gim yang dulunya bekerja di Konami dengan membuat beberapa gim seperti seri Metal Gear Solid, Policenauts, dan Snatcher.
Namun karena terjadinya suatu skandal yang dilakukan oleh Konami terhadap Kojima. Pada akhirnya, Hideo Kojima melepaskan diri dan bekerja independen dibawah studio barunya yaitu Kojima Productions.
Di studio barunya, dia bersama dengan tim berhasil dalam merilis gim Death Stranding pada 2019. Hideo juga mengatakan bahwa Kojima Productions juga akan bergerak di produksi film.
“Jika Anda dapat melakukan satu hal dengan baik, maka Anda juga dapat melakukan semua hal dengan baik,.” ucapnya pada sebuah dokumentari BBC Newsbeat.
The Heike Story, Tentang Apa?
Anime The Heike Story merupakan adaptasi dari novel karya Hideo Furukawa dengan nama yang sama, lebih tepatnya versi modernisasi dari naskah perang di Jepang yang terkomposisi pada tahun 1330.
Produksi Heike Monogatari ini merupakan karya dari studio Science Saru, melibatkan Naoko Yamada sebagai sutradara, dan Reiko Yoshida sebagai penata skenario sebanyak sebelas episode.
Heike Monogatari ini menceritakan tentang naik turunnya klan Taira selama Perang Genpei, yang berfokus kepada konfrontasi klan Taira melawan klan Minamoto pada akhir abad ke-12 masehi.
Dengan fokus kepada karakter bernama Biwa, yang memiliki kemampuan untuk melihat ke masa depan. Suatu hari Biwa bertemu dengan Taira no Shigemori, yang merupakan pewaris dari tahta klannya.
Biwa kemudian memberitahu Shigemori sebuah ramalan tentang kejatuhan dari klannya. Ternyata Shigemori juga memiliki kekuatan supernatural, di mana dia bisa melihat hantu.
Berkomitmen untuk memperbaiki nama dari klannya, Shigemori mengadopsi Biwa menjadi anak angkatnya sambil berusaha untuk mengubah nasib dari ramalan kehancuran klannya.
