Film yang telah dinanti-nanti oleh para penggemar anime Evangelion, yakni Evangelion 3.0 + 1.0 Thrice Upon A Time akhirnya tayang perdana di Jepang hari Senin (8/3) lalu. Antusiasme penggemar untuk menyaksikan laga terakhir dari Asuka, Rei, dan Shinji terbuktikan dengan detil terbaru dari jumlah penayangannya di bioskop, termasuk IMAX.
Raup untung hingga 105 miliar Rupiah saat penayangan perdana
Mengutip dari situs Deadline, penayangan film anime Evangelion 3.0 + 1.0 Thrice Upon A Time, yang menjadi film terakhir dari seri tetralogi Shin Evangelion tersebut, berhasil mencapai 539,623 penonton di lebih dari empat ratus bioskop lokal di Jepang.
Film yang digarap oleh Hideaki Anno tersebut meraup untung senilai 802 juta Yen Jepang, atau sekitar 105 miliar Rupiah. Jumlah tersebut lebih banyak 23,8 persen dari rekor keuntungan film Evangelion sebeleumnya di tahun 2012, yaitu Evangelion: 3.0 You Can (Not) Redo.
Penayangan di IMAX raup 10 persen dari total penjualan tiket perdana
Sementara itu, penjualan tiket sinema IMAX untuk film tersebut juga tinggi. Film anime Evangelion 3.0 + 1.0 Thrice Upon A Time menjadi film domestik Jepang yang berhasil meraih rekor penjualan tiket IMAX terbanyak di hari penayangan perdananya.
Keuntungan film Evangelion 3.0 + 1.0 Thrice Upon A Time di layar IMAX untuk film ini sendiri sekitar 10 persen dari total penjualan tiket, atau senilai 10 miliar Rupiah jika dikonversi dari mata uang Yen Jepang, mengacu pada nilai kurs Yen-Rupiah pada hari Kamis (11/3) lalu.
Film terakhir Evangelion sempat ditunda penayangannya
Sebelumnya, film Evangelion 3.0 + 1.0 Thrice Upon A Time sempat direncanakan untuk tayang pada tanggal 23 Januari 2021 lalu. Film tersebut, mengikuti aturan pemerintah mengenai pembatasan sosial terkait COVID-19, pada akhirnya ditunda hingga awal bulan Maret ini.
Studio Khara merilis sebuah pernyataan resmi mengenal hal tersebut sebelumnya. Pernyataan tersebut berupa surat terbuka dan dapat ditemukan dalam situs resmi Studio Khara. Berikut adalah pernyataan dari Studio Khara mengenai penundaan perilisan Evangelion 3.0 + 1.0 Thrice Upon A Time.
Theme Song Evangelion karya Hikaru Utada masuk trending di 33 negara
Kabar lain mengenai film terakhir Evangelion datang dari theme song yang turut dihadirkan dalam film penutup tetralogi tersebut.
Setelah dirilis pada hari Selasa (9/11) dalam bentuk video, dan hari Rabu (10/11) lalu dalam bentuk audio di sejumlah layanan musik digital termasuk Spotify, lagu “One Last Kiss” karya Hikaru Utada secara mengejutkan telah diputar lebih dari tiga juta pendengar.
Versi audio digital dari “One Last Kiss” sendiri telah diunduh maupun diputar oleh banyak pendengar di 12 layanan musik digital domestik di Jepang, bahkan sebelum CD dan LP dari musik tersebut dirilis. Lagu tersebut menduduki peringkat pertama di layanan musik domestik tersebut.
Sementara itu, lagu “One Last Kiss” juga mendapat tanggapan positif dari pendengar di mancanegara. Lagu karya Hikaru Utada tersebut berhasil meraih peringkat pertama dalam album komprehensif di layanan musik iTunes di 18 negara, termasuk Jepang, Taiwan, Hong Kong, dan Makau. Sementara itu di Amerika Serikat, lagu ini berada di peringkat kedua, dan di Indonesia berada di peringkat 119.
Dengan antusiasme pendengar yang begitu besar, pada hari Rabu (10/3) lalu, Sony Music Japan telah merilis CD dan Vinyl dari “One Last Kiss”. Edisi reguler dari E.P. tersebut dijual senilai 264 ribu Rupiah, termasuk pajak. Bagi kalian yang tertarik membeli, dapat membuka pranala berikut.
Tentang Evangelion 3.0 + 1.0 Thrice Upon A Time
Evangelion 3.0 + 1.0 Thrice Upon A Time merupakan film keempat dan terakhir dari tetralogi Rebuild of Evangelion, yang juga bagian dari serial Neon Genesis Evangelion. Film tersebut disutradarai oleh Hideaki Anno, Kazuya Tsurumaki, Katsuichi Nakayama, dan Mahiro Maeda dan diproduksi di Studio Khara.
Para staf lainnya yang terlibat dalam produksi film ini adalah Shiro Sagisu sebagai komposer, Toru Fukushi sebagai sinematografer, dan Emi Tsujita sebagai penyunting. Film Evangelion 3.0 + 1.0 Thrice Upon A Time akan didistribusikan oleh TOHO, Toei Company, dan juga Studio Khara.
