Survei: 30% Anak Jepang Alami Stres Akibat Social Distancing

Seluruh dunia kini dalam situasi waspada terhadap wabah COVID-19 atau Virus Corona. Berbagai sosialisasi diberikan pemerintah setempat untuk mencegah penyebaran virus ini lebih luas. Salah satunya adalah social distancing. Ternyata, sosialisasi ini berdampak buruk kepada anak-anak yang ada di Jepang.

Anak-Anak di Jepang Stres Karena Social Distancing

Social Distancing ternyata berakibat buruk kepada anak-anak yang ada di Jepang. Ada sekitar 30% anak-anak tersebut stres selama social distancing wabah COVID-19 atau Virus Corona dimana mereka diharuskan tetap di dalam rumah, tidak boleh keluar ataupun bermain bersama teman-temannya.

Ini merupakan hasil survei dari organisasi non-pemerintah NGO yang berfokus menyelamatkan anak-anak di Jepang. Berikut ini adalah pernyataan resmi dari NGO.

Anak-anak merasa stres karena mereka tidak bisa bertemu teman-temannya dan orang lain.

Kami berharap orang dewasa berada di sisi mereka, menenangkannya dan menjelaskan dengan jelas kenapa mereka tidak boleh keluar.

Pengambilan Data Survei

Dilansir dari Japan Times, data survei diambil secara online mulai pada tanggal 17 Maret sampai 22 Maret 2020. Ada 960 jawaban yang telah didapatkan, terutama dari murid SD dan murid SMP. Saat ditanya apa yang menggangu mereka saat sekolah ditutup, sebanyak 30,6% menjawab mereka tidak bisa pergi keluar.

Salah satu anak-anak tersebut mengatakan bahwa mereka tidak ada kegiatan lain selain menonton TV dan bermain game di rumah. Dan ada pula yang mengatakan bahwa mereka khawatir dengan berkurangnya aktifitas di luar, mereka akan fisik mereka akan lemah.

Ingin Bertemu dengan Teman-Teman dan Guru Sekolah

Anak Jepang Stres Social Distancing Virus Corona COVID-19

Selain alasan diatas, ada sekitar 20,6% menyebutkan mereka ingin bertemu dengan teman-temannya dan guru sekolah. Selain itu, ada sekitar 18,1% penyebab stres mereka adalah khawatir akan kondisi kesehatan mereka dan terjangkit Virus Corona.

Sementara itu ada sekitar 15,3% mereka khawatir karena tidak bisa belajar sepenuhnya seperti di sekolah. Dan 13,9% anak-anak di Jepang stres karena menghabiskan waktu sendirian selama social distancing di rumah.

Saat ditanya tentang tanggapan pemerintah terhadap krisis wabah COVID-19 atau Virus Corona, banyak anak meminta kepada pemerintah untuk mengatasi kekurangan masker, memberikan informasi yang akurat tentang virus dan membuka kembali sekolah agar mereka bisa belajar dan bertemu dengan teman-teman.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.