Eizouken ni wa Te Wo Dasu Na! Episode 10 dan 11: Tirani OSIS SMA!

eizouken ni wa te wo dasu na episode 11 12

Dalam episode 10 dan 11 Eizouken ni wa Te wo Dasu na!, Tsubame Mizusaki, Sayaka Kanamori dan Midori Asakusa, menghadapi tekanan yang dikeluarkan oleh kewenangan dari OSIS SMA Shibahama. Walaupun demikian, penyelesaian anime Serangan UFO Shibahama menjadi prioritas mereka untuk diselesaikan. Bagaimana mereka mengatasi problema yang menimpa mereka saat itu?

Bagaimana Situasi Produksi Anime Shibahama Sekarang?

eizouken ni wa te wo dasu na 11-1

Episode ini dibuka dengan Midori mendapatkan ide untuk penciptaan storyboard-nya di buku sketsa favoritnya. Sembari asyik menaruh imajimasinya, Tsubame penasaran apabila musik yang Ia baru temukan bisa pas dengan yang Midori gambar.

Ia menemukan sebuah situs resmi sebuah grup musik bernama “part shouji,” didapat dari pencarian media sosialnya. Grup band independen tersebut telah menyumbang karya mereka di beberapa anime indie untuk lagu tema pembukanya selain menjual lagu-lagunya secara digital.

Menguatirkan dengan tawaran modelling Tsubame, Sayaka menanyakan apa tidak keberatan untuk tidak bekerja sedemikian. Tsubame menjawab bahwa Ia tidak ada masalah untuk hal tersebut. Namun, melihat notifikasi kotak masuk email Tsubame menunjukkan ada 333 surel yang sudah masuk, yang membuat Sayaka menyuruh Tsubame menerima tawaran job-nya.

Sayaka kemudian mengangkat lagi suatu faktor pendongkrak nama Eizouken, yang dimana memakai nama Tsubame sebagai model remaja terkemuka di Jepang. Ia menasehati untuk perhatikan lagi job modelling yang ditekuninya daripada terlalu konsen kepada menggambar animasi.

Melanjutkan ceramahnya, Sayaka dan pegawai ramen Kashima membuka audisi seiyuu untuk umum, dimana Tsubame sebagai juri dari audisi tersebut. Ia kemudian meminta Tsubame untuk membantu promosikan audisi tersebut di internet, dan kemudian memberitahukan promotor mereka, Kamar Dagang dan Industru Shibahama, tentang plot anime mereka.

Midori memproposalkan satu adegan pesta dansa sebagai adegan terakhir dalam anime proyek mereka, yang dimana Tsubame suka dengan nuansa tersebut. Midori masih berpikir bagaimana untuk membawa adegan ini dengan momen yang pas karena masih sebagai inspirasi dan sementara.

Di kala meeting, tiba-tiba mereka disambut oleh dewan OSIS SMA Shibahama yang melakukan inspeksi mendadak dikepalai Sowande Sasaki. Mereka mengunjungi ruang klub Eizouken atas perintah penasihat guru SMA-nya, khawatir mengetahui klub peneliti video tersebut akan ikut Comet-A demi profit.

Sayaka Kanamori: “Meeting gini ga produktif, Bu.”

Diundang ke ruang OSIS untuk merapatkan situasi soal Eizouken berpartisipasi di Comet-A, para dewan guru sekolah menginterogasi ketiga gadis klub tersebut. Seperti biasa, Sayaka selalu bersikap masa bodo terhadap banyak tanggapan dan pertanyaan para guru yang menanyakanannya.

Menanggapi ceramah guru soal ekskul sebagai sarana edukasi, Sayaka menyanggah apabila aktivitas klubnya yang terlibat dalam festival kemarin menghasilkan profit, sebenarnya sah-sah saja untuk melakukan hal demikian diluar itu.

Sowande kemudian berbicara soal masalah dengan masyarakat sekitar orang tua yang prihatin anak-anaknya terlibat dengan uang. Ia menganggap usaha mereka tidak sejalan dengan visi sekolah SMA yang lebih menginginkan kontrol akan beberapa kegiatan ekskulnya.

Menyanggah hal tersebut, Sayaka kemudian mempertanyakan apakah sekolah itu tidak mendidik anak didiknya untuk tahu mengelola bisnis dan tidak melulu berkonsentrasi kepada “kerja keras” dan “impian”.

Ia menambahkan bisnis yang klubnya jalani membawa nama SMA Shibahama bertujuan untuk “bertahan hidup”. Proyek ini pun menurutnya adalah sebuah operasi gabungan dengan kamar dagang industri kota Shibahama tanpa meminta bantuan finansial dari mereka.

Pada akhirnya, dewan guru memutuskan untuk membiarkan Eizouken ikut pasar Comet A dan menasehati agar tidak menerima segala bentuk profit penjualan dari animenya.

Produksi Dilanjutkan!

Setelah rapat dengan guru dan OSIS, tiga sahabat melanjutkan produksi animasi mereka, memulai lagi dari konsep pesta dansa dari sketsa dikonversi ke dalam bentuk animasi CG. Midori pun mendiskusikan musik kepada band indie Part Shouji agar bisa membuat beberapa track untuk anime mereka, selagi Tsubame meneruskan karir modelling-nya.

Audisi untuk anime ini terbuka untuk penduduk kota Shibahama dan penduduk luar kota pula. Audisi ini diposting di media sosial dan disebarkan kepada publik agar siapapun bisa datang dan ikut menyumbangkan suara mereka ke dalam animenya. Sekitar puluhan aplikasi telah masuk ke dalam sayembara tersebut, dan akan ditentukan oleh Tsubame sebagai jurinya.

Bagaimana dengan Konsep Ceritanya?

eizouken ni wa te wo dasu na 11-3

Berdiskusi dengan Midori, Sayaka menayakan seberapa jauh Ia telah memikirkan konsep cerita animenya. Midori menerangkan inti cerita animenya yang menceritakan sang antagonis menjadi tahanan perang untuk mengetahui sisi baik manusia, yang kemudian membelot dan melawan mantan sekutunya.

Namun, Ia masih belum terpikirkan siapa sebenarnya alien yang menyerang peradaban manusia tersebut, lantaran mereka datang dari danau di Shibahama. Hal ini membuat Midori frustrasi lagi dan harus memutar balikkan otak untuk mencari siapa di balik kokpit pesawat UFO tersebut.

Perbincangan tersebut terhenti ketika mendengar dengkuran Doumeki dari ruang klub suara. Doumeki inginkan sebuah sampel suara khusus untuk efek suara animenya karena mesti disesuaikan dengan suasana perang dan ciri khas kota Shibahama. Oleh karena itu, tim Eizouken memutuskan untuk menemani Doumeki untuk memproduksi suara pada Sabtu esok

Menemani Doumeki Memburu Efek Suara!

Keesokan harinya, tiga gadis sahabat akhirnya menemani Doumeki menyusuri beberapa tempat di Shibahama. Alasan Midori mengikutinya adalah mencari ide untuk storyboard anime yang membuatnya frustrasi karena belum terpikirkan mengenai musuh yang akan digambar.

Dengan sepeda mereka mengelilingi beberapa tempat yang ditunjuk Doumeki sebagai tempat yang layak mengambil sampel suara, seperti hutan kota dan dan gedung kosong.

Lonceng, Lonceng, dan Lonceng!

Sampai kepada bangunan PLTA kosong di tepi danau Shibahama, mereka terkesima dengan pemandangan kota dari tempat tersebut. Disamping gedung PLTA tersebut terdapat sebuah menara jam yang masih berjalan dengan baik yang menghadap ke kota.

Interior menara tersebut malah membuat Midori terdistraksi dari proyeknya yang malah berimajinasi ke proyek lain, yang Sayaka anggap tidak perlu. Doumeki sengaja kesini bertujuan untuk menangkap suara penunjukkan jam yang ditunjukkan melalui suara lonceng dari arah menara jam tersebut.

Memasang alat yang dibutuhkan, Ia merekam suara lonceng berikut getaran yang dihasilkannya di samping speaker. Alasan Doumeki untuk merekan suara tersebut karena ingin mengganti suara contoh yang ditinggalkan seniornya, namun sudah turun kualitasnya.

Sowande Sakaki: “Terserah kalian semua, deh.”

Beberapa hari kemudian, mereka kembali berkeliling kota lagi sepulang sekolah. Seketika mereka bekerja sambil bermain di tepi sungai dibawah jembatan kota, tetapi malah ketemu dengan Sowande Sakaki,sekretaris OSIS SMA Shibahama rival dari Sayaka.

Mereka berdua berbincang soal problema dari partisipasi klub film ke Comet A, dan Sayaka menekankan penjualan animenya akan diselesaikan secara individu karena merupakan hak cipta dari mereka.

Sayaka bahkan tidak ingin memasukkan klubnya menuju kontes karena akan lama bagi panitia untuk membayar uang devidennya. Comet A, menurutnya, akan membawa banyak manfaat seperti nama klubnya lebih dikenal masyarakat, pendapatan berlimpah, dan penelitian dagang dari industri anime.

Sowande kembali peringatkan bahwa semakin jauh mereka menapakkan kaki kepada industri tersebut, sekolah pun tidak bertanggung jawab atas resiko yang menimpa mereka.

Midori Asakusa: “Lonceng ayun itu penanda damai!”

eizouken ni wa te wo dasu na 11-1

Selagi diskusi, Midori menyelesaikan sebuah model lonceng ayun yang terinspirasi dari mekanisme menara jam. Teknisnya, lonceng ayun ini memiliki untaian beberapa lonceng yang digantung di setiap sisi ”tangannya”.

Memproduksi suara khas hasil mekanisme teknologi bawah tanah yang lama terlupakan manusia. Lonceng yang dipasang adalah untuk ritual sebuah festival sekaligus memanggil pasang air untuk hasil panen melimpah.

Sayangnya, Midori terbawa oleh rumitnya konsep teknologi hasil imajinasinya sampai lupa akan musuh dan konsep klimaks dari anime tersebut. Tanpa konsep yang jelas dari Midori, produksi akan terus mandeg jika Ia terlalu banyak berimajinasi, sampai-sampai Sayaka turun tangan mengingatkan untuk tetap dalam proyek anime-nya.

Sowande melihat para gadis peneliti film tersebut seperti mereka tinggal di dunia sendiri tanpa menghiraukan realita yang ada, membuatnya masa bodo akan nasib mereka. Setidaknya, satu plot penting untuk anime mereka akhirnya terpecahkan!

OSIS Bertindak Tegas!

Keesokan harinya, tim Eizouken bertemu dengan klub sekolah peneliti transkrip kuno untuk menegosiasikan kopi DVD berupa konsep dari anime UFO Shibahama yang dikerjakan Midori. Namun, rapat itu dihentikan paksa oleh pihak OSIS SMA Shibahama dan Klub Keamanan atas tuduhan transaksi ilegal atas aset animenya.

Tidak main-main, Sowande, sebagai insiatif penggerebekan tersebut, bahkan memutuskan untuk membubarkan klub artefak itu dengan tidak terhormat beserta anggotanya. Ia juga mengancam Sayaka agar tidak boleh main-main dengan otoritas dewan guru SMA dan OSIS sebagai pengawas seluruh kegiatan ekskul sekolah atau mendapatkan nasib serupa.

Survei Keluar untuk Latar Tempat Lagi

Sementara itu, Midori masih bingung untuk mendapatkan ide konsep antagonis yang menyerang kota Shibahama. Meski ada 45 hari lagi sebelum Comet-A, Ia masih belum menemukan gagasan soal musuh tersebut.

Namun, melihat guru penasihat klub tiga gadis tersebut datang mengawasi aktivitas mereka sambil bermain gameboy, Midori mendapatkan ide. Ia kembali keliling kota Shibahama dengan dua sahabatnya untuk mencari tahu siapakah antagonis bangsa dalam anime tersebut.

Pencarian ide musuh membawa tiga gadis Eizouken ke saluran air perkotaan, dimana airnya mengalir ke reservoir kota untuk mengaliri air dari kota Shibahama. Saluran itu berujung kepada waduk buatan pemerintah kota yang juga mengalir mengelilingi seluruh kota.

Dari sini, Midori menemukan akal untuk infrastruktur dalam animenya bahkan tidak menyadari Ia tercebur ke dalam sungai. Untung bagi Midori, Sayaka sigap menyelamatkan Midori dari hanyut keluar saluran waduk tersebut.

Bagaimana Midori dan Sayaka Bersahabat?

Episode 11 menyajikan Masa lalu pertemuan pertama Midori dan Sayaka 3 tahun lalu pada sesi pelajaran penjaskes. Midori yang dulunya pemalu dan Sayaka yang bersikap cuek pertama kali bersahabat ketika Sayaka meminta bantuan Midori sesuatu. Ia membantu Sayaka memetik dedaunan yang merupakan alas dari kedai sushi dan ikan bakar tempat Sayaka kerja paruh waktu.

Midori kemudian mendapat imbalan sejumlah 1000 yen yang Ia nilai sangat berlebihan. Namun, Sayaka mengatakan bahwa hasil jerih payah itu harus dibalas dengan imbalan yang setimpal pula. Ketertarikan Sayaka dalam.bidang animasi terlihat ketika Ia melihat sketsa yang Midori buat dari monorel, yang menjadi landasan pertemanan antara Midori dan Sayaka selang 3 tahun.

Sayaka sedang Sakit, Gangguin Yuk?

Kembali ke masa sekarang, tim tiga gadis disandung masalah lantaran OSIS memperingatkan klubnya dengan menghentikan bantuan dana. Mengetahui situasi tersebut, Tsubame dan Midori bergegas ke rumah Sayaka yang tidak dapat dihubungi karena jatuh sakit.

Sesampainya di rumah Sayaka, kedua sahabat tersebut mengklarifikasi situasi mereka terkini, yang menurut Sayaka tidak perlu dihiraukan. Dengan adanya masyarakat mengetahui nama klub Eizouken yang sudah dikenal, tidaklah mungkin bagi para pemburu berita untuk mengangkat reputasi mereka dan karya mereka.

Portal berita lokal memberitakan klub Eizouken bahwa mereka bekerjasama dengan kamar dagang dan industri Shibahama dalam upaya revitalisasi fasilitas kota yang sedang berlangsung.

Peristiwa ini akan membuat sekolah tidak dapat berbuat banyak untuk menghentikan aksi Eizouken, karena jika menyebut nama klub itu pun sebagian besar penduduk Shibahama pasti akan membela mereka habis-habisan. Keadaan ini membuat Midori dan Tsubame lega, dan dapat melanjutkan produksinya kembali.

Kembalinya Kerukunan Kappa dan Manusia!

Sayaka menanyakan apakah musuh dari anime barunya sudah dibuat, yang membuat Midori senang hati menjelaskannya. Musuh yang dihadapi manusia adalah bangsa Kappa yang tidak lain merupakan penghuni terdahulu kota Shibahama.

Mereka memiliki gen dan tabiat yang sama dengan manusia pada normalnya, namun telah berkembang menjadi makhluk yang dapat bernapas dalam air melalui insang.

Tempat tinggal dahulu mereka awalnya merupakan bangunan pencakar langit hingga bebannya membuat kampung mereka terbenam dibawah tanah. Kemudian, sebagian besar penduduknya membangun permukiman baru diatas bukit untuk menyelamatkan diri, namun keputusan tersebut memisahkan setengah dari mereka yang tak sempat diselamatkan.

Beberapa milenia kemudian, bangsa Kappa terancam kampung mereka di dasar danau terusik akan ulah manusia menimbun tanah ke dalam danau. Hal inilah yang menyebabkan konflik berkepanjangan antara manusia dengan Kappa.

Namun seorang pilot UFO Kappa tersebut tersadar akan suara lonceng dibunyikan dari jauh tempat ia tertembak jatuh. Sesaat beberapa diantara mereka sadar akan asal usul nenek moyangnya sehingga mereka menghentikan perangnya.

Klimaks dari anime ini adalah pemahaman antara manusia dan Kappa bahwa mereka berasal dari tanah yang sama mereka dilahirkan meski terpisah sangat lama.

Dan anime ditutup dengan pesta dansa antar keduanya yang diiringi oleh musik dansa yang mengesankan. Maka dari itu, tema umum untuk anime ini adalah coexistencehidup berdampingan antara satu bangsa dengan bangsa yang lain.

Menurut Midori, konsep ini didasarkan dari suatu benda disekeliling kita memiliki nilai yang dipandang berbeda bagi setiap kumpulan masyarakat. Merupakan sebuah hubungan give-and-take akan dasar sama-sama untung bagi kedua pihak yang mendasari cerita proyek animenya.

Produksi Mencapai Tahap Akhir, Tetapi…?

eizouken-ni-wa-te-wo-dasu-na-11

Keesokan harinya, para gadis peneliti film tersebut menghabiskan hari-hari sekolahnya untuk selesaikan proyek mereka hingga selesai di tahap terakhir. Ketika mencoba musik yang sudah didapat dari musisi independen tersebut, mereka merasakan ada yang aneh. Pasalnya, musik yang mereka terima sangat tidak sesuai yang dianimasikan Tsubame, yang membuatnya panik bukan kepalang.

Bagaimanakah tim Eizouken bersama Doumeki menjawab polemik sangat kritikal ini? Waktu menuju pembuktian mereka di Comet-A sudah semakin dekat. Kalian bisa baca review Eizouken episode 12 disini!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.