This Croc Will Die in 100 Days Berakhir, Netizen Jepang ‘Menangis’!

Sempat ramai di Twitter adalah beberapa netizen Jepang yang mengangkat “Wani-san” yang  merujuk kepada manga pendek, “This Croc Will Die in 100 Days.” Apakah yang dimaksud dari judul demikian?

Apa itu This Croc Will Die in 100 Days?

Hyakunichigo Ni Shinu Wani (This Croc Will Die in 100 Days) adalah komik 4koma hasil karya Yuki Kikuchi, seorang artis independen Jepang. Ia mengaku terinspirasi untuk membuat komik pendek ini setelah depresi beberapa bulan lepas kematian sahabatnya sewaktu berusia 20 tahun.

Kebetulan yang Ia terpikirkan kala ingin membuat 4koma ini adalah tema “Kematian Datang Tiba-Tiba” yang menjadi tema inti dari komik ini.

Manga pendek ini menceritakan sang buaya yang menjalani kehidupan penganggurannya kala Ia kerja paruh waktu di beberapa tempat. Walaupun Ia sendirian di apartemennya, Ia tidak merasakan apa-apa dalam dirinya meski setiap kali update dalam manga tersebut, tertulis dibawah panel akhir bahwa “Buaya ini akan mati dalam n-Hari”.

Ia bergaul dengan beberapa teman dekat dan kolega kerjaannya dan memiliki perasaan kepada seniornya yang kebetulan sama-sama kerja di kafe. Sang buaya selalu baik kepada sesama orang dan bahkan sampai-sampai menyelamatkan seekor anak ayam yang hendak menyeberang jalan dan hampir terlindas kendaraan bermotor.

Chapter terakhirnya menggoncangkan netizen Jepang!

Tweet terakhir dari Yuki Kikuchi berupa hari ke-100 tepat sang buaya dibilang mati sudah diunggah ke Twitter jam lima lebih duapuluh menit sore tadi. Seharusnya secara regular, 4koma terkini mengenai nasib buaya tersebut dapat dilihat setiap tepat pukul 5 sore waktu Indonesia Barat, namun hari ini telat terlambat sekitar 20 menit.

Keterlambatan tersebut mengundang kekhawatiran netizen Jepang yang menduga bahwa sang pekarya tidak dapat mengunggah 4koma tersebut dengan berbagai macam, yang dirangkum sebagai tren di Twitter, “Wani Wani Panic”. Namun tepat setelah Kikuchi upload chapter terakhir tersebut, cuitannya sempat melejit dan viral di Twitter Jepang.

Pada Trending Twitter regional Jepang, terlihat didominasi oleh banyak Tweet terkait dengan cerita 100 hari terakhir sang buaya tersebut. Kebanyakan cuitan tersebut yang terkait dengan cerita buaya digdaya ini didominasi dari warganet asal Jepang, target pembaca utama dari komik tersebut.

Chapter terakhir yang terunggah pada pukul 17:20 WIB memikat banyak warganet Jepang yang terharu menyaksikan momen terakhirnya sang buaya baik. Hingga artikel ini dibuat, sekitar 1.7 juta orang menyukai cuitan tersebut dan menghasilkan sebanyak 664 ribu lebih RT yang dibuat.

Banyak reaksi bermunculan dari selebritas pop kultur!

Sebelum komik terakhir dimuat, netizen Jepang sudah dibuat menunggu kelanjutan dari akhir kehidupan sang buaya kala tepat memasuki hari ke-100. Beberapa selebriti, vtuber, artis doujin Jepang bahkan grup band papan atas sangat terkesan akan budi baik sang buaya tersebut!

Haruna Kojima

Eks-AKB48 dan juga artis papan atas Jepang, Haruna Kojima, mengaku cemas dan penasaran akan nasib selanjutnya dari buaya budiman tersebut. Ia harus me-reload akun Yuki Kikuchi jika ada cuitan terbaru mengenai keadaan terakhirnya hari ini.

Aina Aiba dan Haruka Kudo

Dua seiyuu tampil di franchise BanG Dream, Aina Aiba dan Haruka Kudo, terharu akan konklusi cerita 100 hari terakhir sang buaya tersebut. Aiba mengaku bahwa Ia memulai membaca komik tersebut atas bujukan dari Kudo, yang mengaku berterima kasih atas kehidupan baik yang dijalani sang buaya tersebut.

Tsukino Mito

Vtuber generasi pertama dari Nijisanji, Tsukino Mito, mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya sang buaya di komik 4koma tersebut. Ia kagum dengan kejadian naas yang menimpa sang buaya saat momen terakhirnya kala Ia melakukan sesuatu yang sangat terpuji menurutnya. Tweet ini di-retweet oleh CEO Ichikara Inc. sekaligus penggagas Nijisanji, Riku Tazumi.

Ikimonogakari

Berkolaborasi dengan Yuki Kikuchi, grup band papan atas Jepang Ikimonogakari merilis sebuah video klip tribute untuk sang buaya. Lagu yang berjudul “Ikiru” telah diunggah ke YouTube resmi grup band tersebut, namun hanya dapat ditayangkan kepada pengguna ISP internet Jepang saja lantaran batasan lisensi dari Sony Music Japan.

This Croc Will Die in 100 Days Diadaptasi ke Film Anime dan Komik?

Selepas chapter terakhir dipertunjukkan ke publik, beberapa informasi selanjutnya disampaikan dari Twitter resmi 4koma-nya sendiri. Nantinya cerita dari kumpulan tweet 100 hari tersebut akan dikompilasikan dalam bentuk komik dan film anime, yang sudah mulai masa produksinya.

Bersamaan dengan itu juga, merchandise atau pernak-pernik dari franchise tersebut sudah bisa dibeli secara digital di Jepang. Belum ada kabar jika barang tersebut bisa dibeli dari pembeli non-Jepang.

hyakunichigo ni shinu wani

Komik 4koma ini akan diterbitkan di Jepang dalam bentuk tankoubon yang dipublikasikan oleh Shogakukan, penerbit dari majalah manga Weekly Shonen Sunday. Sedangkan produksi film animenya belum dipastikan siapa dan studio mana yang akan memproduksinya.

Sumber: Twitter Yuki Kikuchi, Jiyuna, Twitter resmi Hyakunichigo ni Shinu Wani, Shogakukan Comic
Via Comic Natalie


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.