Sekuel Whisper of The Heart Akan Segera Hadir dalam Live Action!

Manga karya Aoi Hiiragi, Whisper of The Heart dipastikan akan mendapatkan sekuel film dalam bentuk Live Action. Sekuel ini akan diperankan oleh Nana Seino dan Tori Matsuzaka.

Sebelum menjadi Film anime hingga live action, Whisper of The Heart pertama kali muncul dalam majalah terbitan Shueisha yaitu Majalah Ribon pada tahun 1989. Majalah tersebut merupakan majalah manga ber-genre Shoujo dan pertama kali terbit di Jepang pada Agustus 1955, dengan target audiens Perempuan dalam rentang umur 8-14 tahun.

[lwptoc min=”2″ numeration=”decimal” title=”Ringkasan Berita” labelShow=”Tampilkan” labelHide=”Sembunyikan” hideItems=”1″ skipHeadingLevel=”h1,h3,h4,h5,h6″ skipHeadingText=”Tentang Shizuku dan Buku-bukunya|Benar dan Salah, Adakah?”]

Latar Cerita Sekuel Whisper of The Heart

Nantinya, Whisper of The Heart versi live action akan menghadirkan latar belakang cerita yang sedikit menjauh dari timeline versi film anime produksi Studio Ghibli.

Sepuluh tahun setelah cerita versi manga tersebut, Tsukishima Shizuku yang telah berusia 24 tahun akhirnya memupuskan impiannya sebagai novelis dan bekerja sebagai penyunting buku anak-anak di sebuah perusahaan penerbit buku. Kendati impian Shizuku yang telah pupus, Amasawa Seiji tetap berpaku pada impiannya sebagai luthier atau pengrajin biola meski jarak antara Seiji dan Shizuku semakin bertambah jauh.

Pemeran dan Sutradara Sambut Positif Sekuel Tersebut

Pemeran  Sekuel Whisper of The Heart
Nana Seino (kiri) akan berperan sebagai Shizuku, dan Tori Matsuzaka (kanan) akan berperan sebagai Seiji (FOTO: Natalie Comic)

Kedua pemeran utama, Nana Seino dan Tori Matsuzaka, menyatakan bahwa mereka merasa terhormat untuk memerankan karakter ciptaan Aoi Hiiragi tersebut. “Saya sangat senang sekaligus merasa terhormat untuk bisa eksis dalam ‘Whisper of The Heart’, karya yang agung dan disukai oleh semua orang,ujar Seino dikutip dari Natalie Comic.

“Banyak sekali ketegangan dan tekanan dalam film live action Whipser of The Heart‘, yang ceritanya maju 10 tahun kedepan dari yang diketahui banyak orang,” sebut sutradara Yuichiro Hirakawa yang akan menyutradarai film tersebut, “Namun berkat bantuan kru film, serta hadirnya dua pemeran utama tersebut membuat saya ingin menyutradai film ini dan bersama-sama membuat film yang menghangatkan hati.”

Tori Matsuzaka sendiri ternyata juga sering menyaksikan Whisper of The Heart. Ia, saat diwawancarai Natalie Comic, juga membayangkan akhir sesudah cerita versi film anime tersebut. “Anda mungkin membayangkan (kejadian) sesudah cerita tersebut, dan saya juga (merasakannya),” tuturnya, “Saya merasa senang dapat terlibat dalam sekuel ini.”

Detil Publikasi Sekuel Whisper of The Heart

https://www.youtube.com/watch?v=0pVkiod6V0U

 

  • Judul : Whisper of The Heart (belum ada judul sekuel yang diumumkan)
  • Karya : Aoi Hiiragi (diterbitkan oleh Shueisha)
  • Sutradara : Yuichiro Hirakawa
  • Pemeran Utama :
    • Nana Seino
    • Tori Matsuzaka
  • Distributor Film: Sony Pictures Entertainment / Sochiku
  • Rencana Tanggal Tayang : 18 September 2019

Kendati diproduksi oleh Sochiku, keterlibatan Sony Pictures Entertainment dalam pendistribusian dan publikasi film menguatkan dugaan bahwa film ini akan dirilis secara internasional tak lama setelah perilisannya di Jepang pada 18 September mendatang.

Ulasan Film Anime Whisper of The Heart

Ulasan berikut ini dikutip dari Nawala Karsa, ditulis oleh Daniel Satrio pada 19 Januari 2019.

Usia adalah hal yang tidak pernah terduga. Kemarin kamu adalah anak-anak, besok tiba-tiba harus siap untuk dunia luar. Shizuku Tsukishima tidak pernah berpikir panjang lebar soal mau jadi apa, tapi setidaknya itu berubah setelah dia bertemu dengan lelaki idamannya.

Whisper of the Heart (judul jepang: Mimi wo Sumaseba) adalah sebuah film adaptasi manga dengan judul sama karangan Aoi Hiiragi. Ini adalah satu dari beberapa film Ghibli yang disutradarai oleh Yoshifumi Kondo alih-alih Hayao Miyazaki atau Isao Takahata.

Tentang Shizuku dan Buku-bukunya

Whisper of the Heart memulai ceritanya dengan lagu John Denver berjudul Take Me HomeCountry RoadsSatu lagu yang berkisah tentang keinginan sang penyanyi untuk kembali ke pelukan kampung halamannya di Virginia Barat. Film ini kurang lebih juga soal rumah, meski dalam perspektif yang berbeda.

Tokoh utama kita, Shizuku, adalah seorang gadis SMP yang suka sekali membaca. Bahkan saat libur sekolah pun sempat membaca 20 buku. Benar-benar kutu buku. Hobi Shizuku membuatnya rajin untuk mengunjungi perpustakaan dan meminjam buku di sana.

Nah, setiap buku yang dipinjam Shizuku pasti kebanyakan sudah dipinjam oleh Seiji Amasawa. Lelaki misterius ini punya preferensi bacaan seperti Shizuku, dan hal ini saja sudah membuat gadis berambut pendek ini kepincut. Dari sini petualangan jati diri Shizuku dimulai.

Benar dan Salah, Adakah?

Paruh awal film memberikan gambaran tentang keluarga Shizuku yang terbuka. Selain dengan dialog antar anggota keluarga, visual dari tempat tinggal mereka juga sudah memberikan info lebih dari yang kita butuhkan. Omong-omong visual, Whisper of the Heart banyak sekali memberikan keindahan dan detil yang tidak main-main. Kebanyakan dengan lanskap kota Tokyo yang melankolis, tetapi hal yang sama juga dilakukan untuk latar tempat kunci lainnya.

Satu kekurangan yang dapat terlihat adalah direksi cerita yang hancur di tengah jalan. Ketika Shizuku menemukan siapa Seiji sesungguhnya, memang benar dia jadi punya tujuan hidup. Hal ini tidak diragukan dalam mendorong karakter Shizuku menjadi lebih dewasa atas dasar cinta. Tetapi semua diceritakan pada paruh kedua film dengan cara yang bisa dibilang kurang menggugah. Subplot tentang cinta segitiga yang ada di film ini juga tidak pernah dibahas lagi di paruh kedua film, meski tetap membuat saya yang agak bucin ini sedikit tersentuh.

Di sisi lain, ketika Whisper of the Heart melakukan keajaiban Ghibli-nya, banyak hal yang cukup memukau di dalamnya. Suatu momen, misalnya, di saat Shizuku menemukan toko antik yang ternyata tidak pernah jauh-jauh dari pusat kota memberikan perasaan relatable sendiri. Saya suka naik motor berkeliling kota, dan ketika menemukan satu tempat unik dengan auranya sendiri, memang ada rasa ajaib yang untungnya digambarkan oleh baik dalam film ini.

Keajaiban yang sempat dibahas tadi membuat plot Shizuku terasa seperti dalam buku novel, dan bagi Shizuku, ini adalah kesempatan satu kali seumur hidup. Ini adalah pertanda baginya untuk menemukan Amazawa dan punya hidup seindah di dalam novel.

Dan iya, itulah keseluruhan dari Whisper of the Heart. Ini adalah film yang paling membumi karena inti ceritanya yang menggema di hati setiap kita. Pada dasarnya, semua hanya ingin menghidupi apa yang ada di khayalan, di imajinasi. Beruntung Shizuku mendapatkan akhir yang memuaskan. Dia menemukan Amazawa, yakni tempatnya untuk pulang dan akan berusaha untuk menjadi setara dengannya sampai mereka bertemu kembali. Sungguh romantis, ya.

Sayangnya, saya masih tidak bisa menyingkirkan pola pikir skeptis soal mimpi kedua tokoh yang sangat naif. Namun tidak apalah, hanya film. Sembari lagu Country Roads dengan lirik Jepang dinyanyikan lagi di bagian credits, kita bakal ke kehidupan nyata yang terkadang tidak seindah Whisper of the Heart.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.