Setelah kemarin ramai kabar tentang sekolah yang menerima uang pendaftaran secara non-tunai atau GoPay. Kini lini masa internet kembali ramai oleh pengemis yang bisa menerima uang secara non-tunai.
Dikutip dari Tempo, Diketahui kejadian tersebut terjadi di Tiongkok, setelah seorang netizen lewat akun Facebook-nya bernama Fazil Irwan. Pada status yang ia unggah pada tanggal 27 November 2019, Irwan menceritakan pengalaman temannya saat berkunjung ke negeri tirai bambu tersebut dan sedang mencari restoran, lalu seorang pengemis meminta uang pada temannya.
Kemudian salah satu temannya memberitahu pengemis tersebut bahwa mereka tidak membawa uang tunai, sebagai penolakan secara halus.
Tapi tak disangka-sangka, pengemis tersebut malah mengeluarkan sebuah kartu berisikan QR Code untuk dipindai, yang kemudian ditransfer ke dompet digital pengemis tersebut. Terlebih, pengemis tersebut mengaku bahwa dirinya mendapat bantuan dari layanan chatting dan dompet digital yang populer di Tiongkok yaitu WeChat.
Alhasil mereka tidak bisa mengelak dan memberi pengemis itu uang secara non-tunai.
Selain Bayar Pengemis, Kini SPP Sekolah Pun Bisa Secara Non Tunai!
Seperti yang kita ketahui, siapa sangka bahwa lelucon tentang eks-CEO Go-Jek Nadiem Makarim yang dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh presiden Joko Widodo bisa menjadi kenyataan.
Karena sebuah sekolah yang bernama Madrasah Ibtidaiyah (Setara SMP) Miftahul Akhlaqiyah di Ngalian, Semarang, Jawa Tengah ini mulai menerapkan metode pembayaran biaya pendaftaran sekolah bagi calon murid lewat layanan GoPay.
Seperti yang terpampang di poster yang disebar secara online baik ke sosial medianya ataupun situs sekolah tersebut, dimana para orang tua murid bisa mendaftarkan anaknya lewat HP dan membayar biaya pendaftaran lewat GoPay.
Kepala Sekolah MI Miftahul Akhlaqiyah, Miftahul Arief membenarkan kabar tersebut. Arief menjelaskan bahwa metode tersebut bertujuan untuk memudahkan orang tua murid membayar biaya pendaftaran penerimaan siswa baru sekolah tersebut.
“Kami menyesuaikan era, karena mindset orang tua sekarang adalah serba-cepat dan instan. Ojek saja bisa bayar online, kenapa pendidikan tidak?,” ungkapnya. Walau demikian, sekolah tersebut belum menggunakan pembayaran menggunakan kode QR sebagai media pembayaran secara digital.
Walaupun hal ini mengingatkan kita pada lelucon-lelucon tentang Nadiem Makarim, metode pembayaran tersebut murni inisiatif pihak sekolah.
