Dirut TVRI Helmy Yahya Dicopot, Menkominfo Buka Suara

helmy yahya tvri

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan dirinya belum mengetahui soal dinonaktifkannya Helmy Yahya sebagai Direktur Utama Televisi Republik Indonesia (TVRI) oleh Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI.

“Saya baru selesai rapat, saya belum tahu apa masalahnya,” tuturnya sebagaimana dilansir CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Kamis (5/12).

Namun Johnny mengatakan siap jika diminta untuk menjembatani kisruh yang ada di dalam tubuh manajemen TVRI

“Saya dengan senang hati menjembatani, karena keributan para pimpinan itu akan berdampak pada karyawan. Sebab rakyat menuntut kualitas layanan maupun konten TVRI sebagai lembaga penyiaran publik,” ujarnya.

Dicopot Dewas, Dirut TVRI: Pencopotan Cacat Hukum

Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, Direktur Utama LPP TVRI Helmy Yahya dikabarkan dinonaktifkan jabatannya oleh pihak Dewan Pengawas TVRI. Hal tersebut dipaparkan dalam SK (Surat Keputusan) Nomor 3 Tahun 2019 mengenai penonaktifannya sementara serta penunjukkan PLT (Pelaksana Tugas) Dirut LPP TVRI  periode 2017-2022.

Surat Keputusan tersebut, dalam surat bantahan Helmy, merupakan surat yang tidak sah karena tidak memiliki dasar dan tak memiliki kejelasan hukum yang jelas. “Saya tetap Dirut TVRI yang sah,” ujar Helmy Yahya kepada Kontan.

Surat tanggapan Helmy terhadap SK yang dilayangkan oleh Dewan Pengawas TVRI

Selama 2 tahun menjabat sebagai Dirut, Helmy Yahya menunjukkan perubahan yang signifikan di tubuh TVRI. Sejumlah transformasi yang dilakukan mulai menampakkan hasil positif di stasiun televisi tertua Indonesia itu.

Proses rebranding dilakukan secara menyeluruh di tubuh TVRI. Sejumlah konten lokal dan nasional dipoles menjadi lebih menarik. Tidak hanya itu, konten luar negeri pun turut jadi andalan.

Konten olahraga yang mulai ditinggalkan TV swasta pun mampu diraih. Mulai dari sepak bola, bulu tangkis hingga Formula E, TVRI semakin dikenal berkat acara olahraganya. Tak pelak, berkat olahraga pula TVRI meraih rating program tertingginya sepanjang sejarah.

Prestasi tersebut tak lepas dari pro dan kontra. Selain puja-puji dari warganet, TVRI juga harus menikmati keluhan hingga cemoohan dari penonton. Salah satunya akibat pengacakan siaran Premier League.

 


Hai, NawaReaders dan OtaCool! Jangan lupa untuk akses terus Nawala Karsa untuk informasi pop kultur dan teknologi terkini, serta Indonesian Otaku untuk dosis harian wibu kalian!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.