Amerika Serikat Cabut Blokir Huawei Untuk Sementara Waktu!

AMERIKA SERIKAT – Walaupun muncul kabar bahwa sejumlah perusahaan raksasa telah memutuskan kerjasamanya dengan Huawei, perusahaan asal Shenzhen ini masih dapat bernafas lega.

Pasalnya, Departemen Perdagangan Amerika Serikat telah memberikan hak sementara atau temporary license kepada Huawei selama 90 hari (3 Bulan) untuk melakukan kegiatan produksi, pelayanan pelanggan, dan juga dapat mempertahankan hubungan kerjasama dengan perusahaan seperti Google, Intel, dan Qualcomm.

Kabar tersebut merupakan kabar baik bagi sejumlah layanan jaringan regional Amerika yang masih menggantungkan dirinya kepada teknologi Huawei. Dilansir dari Android Authority, daerah Wyoming serta Oregon merasakan dampak besar dari kejadian ini.

Hak Dibatasi Walau Diberi Keringanan

Huawei
Ponsel Huawei P30

Namun, lisensi/hak sementara ini hanya dapat memungkinkan perusahaan tersebut untuk melakukan maintenance terhadap perangkat-perangkat yang telah ada di pasar Amerika. Selain itu, perilisan bugfix untuk produk elektroniknya, dan juga, perusahaan ini dilarang merilis produk ponsel terbarunya yang masih bergantung pada perusahaan-perusahaan Amerika, misalnya Android.

Walau temporary license telah diberikan, bukan berarti hubungan antara Tiongkok dan Amerika Serikat sudah baik-baik saja. Apabila perang dagang antar kedua negara masih berlangsung dan makin sengit, maka, perusahaan ini akan kembali masuk dalam Daftar Hitam perusahaan Tiongkok yang dilarang untuk bekerjasama oleh Amerika Serikat.

Dengan waktu 3 bulan tersebut, Huawei masih dapat menggunakannya untuk menyelesaikan sistem operasi khusus mereka, serta meluncurkan firmware terkini ke produk yang sudah ada di pasaran.

Google Cabut Lisensi Android Smartphone Huawei

Dilansir dari Kompas.com, Google mengambil langkah ekstrim dengan mencabut lisensi Android bagi smartphone Huawei dikarenakan Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan daftar hitam perusahaan Tiongkok yang harus dihindari.

Penangguhan lisensi tersebut juga berbuntut pada putusnya kerjasama antar kedua perusahaan secara hardware dan software development. Dapat dipastikan, smartphone milik Huawei di produksi berikutnya akan kehilangan akses ke sejumlah layanan milik Google, salah satunya Google Play Store, Google Mail, YouTube, dan masih banyak lagi.

a72fc1985c0c51fa0bdc00963108cac6.jpg
Presiden AS Donald Trump bersama Presiden RRT Xi Jinping

Juru Bicara Google saat ditanyai oleh Android Police mengaku bahwa mereka mengikuti perintah pemerintah AS. “Kami mematuhi order yang diberikan (pemerintah AS) dan sedang menganalisis dampaknya”.

Walaupun begitu, dapat dipastikan ponsel pintar milik perusahaan Tiongkok ini masih dapat beroperasi dengan OS Android. Sebab, Android merupakan sistem operasi dengan model open source. 

“Huawei hanya akan dapat menggunakan sistem operasi Android versi publik dan tidak akan mendapatkan akses ke aplikasi dan layanan eksklusif dari Google,” ujar sumber tersebut.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.