FamilyMart Terapkan Teknologi Pengenalan Wajah di Yokohama

YOKOHAMA – Salah satu toko swalayan terkenal di Jepang, FamilyMart, memperkenalkan sistem pembayaran menggunakan teknologi pengenalan wajah atau facial recognition sebagai salah satu upaya perusahaan tersebut untuk melakukan penyesuaian di tengah krisis tenaga kerja di seluruh Jepang, dilansir dari The Japan Times, Selasa (2/4) lalu.

Dengan menggunakan teknologi pengenalan wajah dan analisis gambar terbaru yang dirintis oleh Panasonic Corporation, pelanggan dapat mendaftarkan foto dan informasi kartu kredit mereka, kemudian membayar barang belanjaan mereka dengan cepat menggunakan sistem tak berawak.

Pelanggan hanya harus meletakkan barang belanjaan mereka di dalam keranjang, dan kamera yang terletak di meja konter akan mendaftarkan muka mereka dan barang-barang yang hendak dibeli oleh pelanggan. Pembayaran akan segera diproses bila sudah ada passcode tertentu yang ditampilkan di layar. Passcode tersebut akan terhubung dengan data kartu kredit yang sudah diberikan di awal.

Pada masa percobaan, sekitar seribu pelanggan diberikan akses untuk mencoba sistem terbaru yang diterapkan oleh FamilyMart ini. Para pelanggan yang beruntung adalah para pekerja dari pabrik Panasonic yang terletak di dekat cabang terbaru toko FamilyMart di kota Yokohama tersebut.

“Saya sangat senang untuk membuka cabang baru ini dengan teknologi terbaru dari Panasonic. Kami mungkin akan menghadapi beberapa kesulitan dalam hal ini, tapi kami harus dapat mengatasinya,” ujar presiden FamilyMart, Takashi Sawada, kepada para reporter.

Untuk mengawasi sistem terbaru ini, Panasonic telah mengirimkan seorang pejabatnya sebagai manajer senior dari cabang toko FamilyMart di Yokohama itu. Diharapkan toko FamilyMart dapat beroperasi secara efektif dengan jumlah kru yang lebih sedikit dibandingkan biasanya.

Salah seorang pejabat resmi FamilyMart mengatakan bahwa perusahaan tersebut juga ingin mengenalkan sistem teknologi pengenalan wajah di toko-toko FamilyMart lain di Jepang jika masa percobaan ini terbukti dapat berhasil.

Teknologi untuk Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan di Jepang

Sebagai informasi, menurunnya jumlah populasi dari penduduk Jepang telah menyebabkan banyak toko swalayan besar kesulitan untuk mencari tenaga kerja dan otomatis dapat berpengaruh juga dalam penjagaan layanan 24 jam mereka. Oleh karena itu, sistem teknologi pengenalan wajah yang dimiliki oleh FamilyMart hanya merupakan salah satu contoh dari banyaknya upaya para pengelola toko swalayan besar di Jepang untuk tetap dapat beroperasi tanpa membutuhkan banyak tenaga kerja untuk membantu menjalankan usaha mereka.

Tengok saja Seven-Eleven. Seven-Eleven Co. nantinya akan bekerjasama dengan NEC Corp. untuk memulai sistem serupa dengan menggunakan teknologi yang sama yaitu pengenalan wajah pada bulan Desember nanti di sebuah gerai di kota Tokyo, dengan para pelanggan pertama terbatas hanya untuk pekerja dari NEC Corporation.

Lawson Inc. juga mengatakan bahwa mereka akan mencoba mengoperasikan dua toko tanpa awak sepanjang malam dimulai dari bulan Juli mendatang.

Nantinya, pelanggan dapat menggunakan sistem self-checkout, atau membayar dan mengemas barang belanjaan mereka sendiri tanpa bantuan kasir, dengan aplikasi ponsel pintar untuk memindai barcode dari produk belanjaan mereka. Banyak sumber juga menyatakan pada Senin (1/4) lalu bahwa Lawson akan berupaya untuk mengenalkan sistem self-checkout ini di 14.000 cabang di seluruh Jepang pada bulan Oktober.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.