[REVIEW FILM] Fyre, Di Balik Pesta Terhebat yang Tak Pernah Terjadi

 

Ja Rule dan Billy McFarland, penggagas Fyre Media dan Fyre Festival (source: Vox)

Awal 2017 lalu, Fyre Festival mendadak mendapat sorotan dunia. Festival musik yang sedianya digelar April-Mei 2017 di Kepulauan Bahama ini menjanjikan banyak hal. Line-up musisi dunia macam Blink 182, Disclosure, hingga Migos sudah diumumkan jauh-jauh hari.

Fasilitas kelas satu seperti menginap di villa dekat pantai hingga pergi dengan pesawat jet carteran juga jadi jualan utama dari festival ini.

Terlihat makin menjanjikan terlebih ketika semua itu diiklankan oleh ratusan selebriti dan influencer social media seperti Gigi Hadid, Emily Ratajkowski, hingga Kendall Jenner.

Di hari H, semua yang mereka lihat di Instagram, ternyata palsu. Vila mewah, jet pribadi carteran, bahkan musisi yang dijanjikan tak ada satu pun yang terwujud.

Mereka yang membeli tiket ribuan hingga puluhan ribu dolar merasa dibohongi, bahkan merasa ditelantarkan.

Awal 2019 ini, mendadak nama Fyre Festival kembali ramai diperbincangkan karena dua layanan streaming, Hulu dan Netflix, saling adu dalam membuat dokumenter tentang festival yang digagas Billy McFarland ini.“Fyre: The Greatest Party Never Happened” besutan Netflix sedianya rilis 18 Januari. Tak ada hujan tak ada angin mendadak Hulu merilis dokumenter mereka “Fyre Fraud” 4 hari sebelumnya.

Di saat “Fyre” menghadirkan orang-orang yang terlibat, mulai dari orang dalam hingga mereka yang menuntut promotor, “Fyre Fraud” menghadirkan wawancara dengan Billy McFarland yang kini mendekam di penjara karena terbukti melakukan penipuan. Hulu dikabarkan berani membayar $250,000 untuk wawancara eksklusif ini.

Keduanya menawarkan cerita yang sama, namun dengan perspektif yang berbeda. Khusus review kali ini, saya akan membahas mengenai “Fyre” besutan Netflix.

Kekacauan yang Diceritakan Lewat Mereka yang Terlibat

Film dimulai dengan perkenalan kita dengan Billy McFarland, pemilik Fyre Media, perusahaan aplikasi booking musisi yang digagasnya dengan rapper sekaligus sahabatnya Ja Rule. Ia memulai karir dengan mendirikan Magnises, sebuah perusahaan yang menawarkan kartu kredit eksklusif bagi milenial-milenial kaya di New York.

Dengan uang dari Magnises, kemudian ia pun membentuk Fyre Media. Kemudian, untuk mempromosikan aplikasinya, ia berinisiatif untuk membuat Fyre Festival. Menggandeng orang-orang terbaik, ia pun memulai penggarapan pesta besar ini.

Namun, festival ini sudah kacau sedari awal. Mulai dari waktu persiapan yang dianggap terlalu mepet, hingga dugaan kalau uang yang digunakan untuk festival ini adalah hasil penipuan.

Yang terjadi selanjutnya adalah kekacauan, baik bagi mereka yang bekerja mempersiapkan festival ini hingga pemerintah Bahama.

Semua digambarkan via wawancara dengan para pekerja, orang-orang yang dekat dengan Billy, juga berbagai cuplikan video dari bagaimana mereka terbang ke Great Exuma untuk membuat iklan Fyre Festival, kekacauan di venue bahkan sedari mereka mendarat via video-video buatan para vlogger dan influencer yang diundang ke sana, hingga upaya Billy yang mencoba untuk menipu para pembeli tiket Fyre dengan menawarkan tiket VIP ke berbagai acara mulai dari Grammy Awards, Met Gala, hingga meet and greet dengan Taylor Swift. Melihat film ini akan memberi gambaran bahwa Billy adalah Jordan Belfort era milenial.

Andy King, salah seorang “pahlawan” yang mencoba menyelamatkan Fyre Festival (source: out.com)

Berbagai cerita dari mereka yang bekerja di sana pun turut jadi perhatian. Ada Keith, pilot pesawat carteran yang mengaku belajar mengemudikan pesawat lewat game Flight Simulator. Juga Andy King, produser acara ini yang berusaha membebaskan puluhan ribu galon air yang tertahan di bea cukai untuk logistik di sana.

Dibangun di Social Media, Dihancurkan Pula Oleh Social Media

Yang justru menarik dari film ini tentu adalah bagaimana betapa image sosial media menjadi kunci dari semua ini.

Fyre Festival dibangun lewat sosial media. Mereka bahkan rela membayar mahal seorang Kendall Jenner hanya untuk sebuah post promosi. Fyre benar-benar serius mengenai promosi di sosial media.

Post “makanan mewah” yang kemudian menjadi trending di Twitter (source: Netflix)

Di film ini juga diungkap upaya mereka yang mencoba membongkar berantakannya festival ini dari awal, mulai dari membuat akun Twitter hingga situs web. Akan tetapi, semua itu nihil. Barulah ketika postingan menu makanan di lokasi acara yang mendadak trending, semua mata terbuka atas segala kebohongan yang terjadi.

Diproduseri oleh Jerry Media (yang ironisnya merupakan tim marketing Fyre Festival) mungkin akan memberi kekhawatiran bahwa film garapan Chris Smith ini akan bias dan seolah membela kehadiran festival ini.

Untungnya itu semua tidak terjadi di sini. Mungkin kita tidak akan bersimpati dengan mereka yang membeli tiket festival ini terlebih mengetahui bahwa mereka adalah orang-orang dengan ekonomi yang sangat baik.

Maryanne Rolle terpaksa menggunakan tabungannya karena tak kunjung dibayar oleh penyelenggara Fyre Festival (source: Netflix)

Namun film ini tetap akan membuat Anda bersimpati dengan mereka yang bekerja di Bahamas tanpa dibayar, bahkan rela mengeluarkan uangnya sendiri. Salah satunya adalah Maryann Rolle, pemilik restoran Exuma Point Bar and Grille yang terpaksa menggunakan tabungannya sendiri untuk menutupi biaya mereka melayani pengunjung dari Fyre akibat tak ada pembayaran dari penyelenggara.

Kesimpulan

Pada akhirnya, “Fyre” mampu menyajikan sebuah dokumenter yang menarik dan mendalam, terutama bagi mereka yang belum tahu mengenai kejadian ini. Berbagai video eksklusif luar dalam festival ini juga membuat Anda seolah melihat persiapan festival ini dari dekat. Kisah-kisah dari mereka yang terlibat juga akan membuat anda bersimpati.

Akan tetapi, saya merasa film ini hanyalah perpanjangan tangan dari video Youtube buatan Internet Historian dengan topik serupa. Bahkan dari soal naratif, film ini mungkin masih sedikit tertinggal darinya.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.