Natal di Jepang, KFC Saat Libur Natal, dan Budaya Makan Bersama

JEPANG –  Tentunya Jepang juga turut merayakan hari raya ini. Merujuk pada sejarah, Natal di Jepang pertama kali diperkenalkan oleh misionaris Jesuit di Prefektur Yamaguchi pada tahun 1552. Tapi banyak yang meyakini sebenarnya perayaan Natal sudah ada di Jepang sejak tahun 1549.

Perayaan Natal sendiri dibawa oleh Saint Francis Xavier saat datang ke Jepang. Sementara itu Santa Klaus telah dikenal oleh anak-anak di Jepang sejak zaman Edo pada abad ke-16 dan 17. Meskipun presentasi umat Kristiani di Jepang sendiri masih menjadi tergolong minoritas, hanya satu persen dari jumlah populasi di Jepang, namun bukan berarti perayaan Natal tidak meriah disana.

Warga Jepang punya sejumlah tradisi dalam menyambut malam Natal. Salah satunya pasangan di Jepang akan menganggap natal sebagai hari yang romantis, layaknya hari valentine. Mereka akan bertukar hadiah. Namun bagi orang Jepang yang masih single, maka mereka akan menganggap natal sebagai momen yang tepat untuk mendapatkan pasangan. Sehingga malam natal pun akan semakin terlihat meriah. Karena dianggap, hal itu menarik dan merupakan peluang bisnis yang menguntungkan bagi para pelaku usaha, salah satunya adalah KFC.

Natal di Jepang = KFC, Liburan (?)
Natal di Jepang = KFC, Liburan (?)
Photo by JadiBerita.com

Pada 1974, KFC melakukan rencana pemasaran nasional, dengan menyebutnya “Kurisumasu ni wa Kentakkii”, atau “Kentucky untuk Natal”, tradisi ini dimulai dari Takeshi Okawara, manajer pertama KFC di negara matahari terbit itu.

Okawara yang memunculkan ide brilian, “Natal adalah KFC” itu dengan cepat melesat berkembang, begitu pula dengan karir Okawara yang merupakan lulusan Harvard, naik menjadi presiden dan CEO dari Kentucky Fried Chicken Jepang 1984-2002.

 

“Sesaat setelah restoran ini dibuka pada 1970, Okawara bangun di tengah malam dan menuliskan ide yang datang melalui mimpi, yakni sebuah “ember pesta” untuk dijual disaat Natal. Okawara memimpikan ide itu setelah mendengar sepasang warga asing di tokonya berbicara mengenai bagaimana mereka merindukan makan kalkun di saat Natal. Dia berharap makan malam ayam goreng saat Natal dapat menjadi pengganti yang baik, dan kemudian dia mulai memasarkan “ember pesta” sebagai cara untuk merayakan liburan.”

 

Selain budaya memakan ayam goreng KFC, tradisi menyantap kue tart stroberi juga rutin dilakukan orang Jepang tepat pada saat malam Natal. hal ini membuat para penjual kue akan mendapatkan untung yang berlipat ganda. Orang-orang Jepang akan membeli kue untuk mereka santap bersama. Selain untuk dimakan bersama, kue ini juga sebagai hadiah kepada saudara ataupun teman mereka.

 

Natal di Jepang = KFC, Liburan (?)
Natal di Jepang = KFC, Liburan (?)
Photo by hotel-chinzanso-tokyo.jp

Tidak hanya bidang kuliner, banyak pasangan yang mengkeramatkan malam natal layaknya hari valentine. Sehingga banyak yang mengajak pasangannya berkencan, memberikan hadiah, menikmati hidangan makan malam, hingga memadu kasih saat Natal di Jepang.

Jadi, tidak mengherankan jika semua kamar hotel penuh di tanggal 24 Desember. Faktanya, meski malam natal dirasa sangat meriah, tetapi tidak ada kata hari libur pada tanggal 25 Desember. Orang-orang tetap bekerja seperti biasa. Kemeriahan akan lebih difokuskan pada perayaan tahun baru, yang berdekatan dengan hari Natal.

Jadi jangan berharap suasana libur pada tanggal 25 Desember di Jepang. Hal ini justru membuat orang-orang akan tetap sibuk di kantor seperti hari biasanya.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.