Topan Jebi Hantam Kawasan Kansai, Tujuh Orang Meninggal Dunia

Topan Jebi, topan terhebat yang hantam Jepang dalam 25 tahun terakhir, menghantam kawasan barat Jepang pada hari Selasa (4/9) ini, sekitar tujuh orang meninggal akibat bencana tersebut dan melukai setidaknya 200 orang.

Topan tersebut juga mengganggu kegiatan transportasi, serta membuat jembatan penghubung ke Bandara Internasional Kansai rusak parah. Hal ini membuat Jepang meminta warganya untuk mengungsi dari jalur yang akan dilewati topan tersebut.

Badan Meteorologi Jepang memperingatkan adanya hujan deras disertai dengan angin yang kencang dan juga bahaya longsor di sejumlah wilayah barat dan juga timur laut Jepang ketika topan tersebut muncul di bagian selatan dari Prefektur Tokushima pada siang hari. Topan Jebi kemudian muncul kembali sekitar pukul dua sore didekat Kobe.

Di Higashiomi, Prefektur Shiga, seorang pria tewas saat sebuah tempat penyimpanan barang-barang milik perusahaan jatuh saat angin kencang. Angin kencang di prefektur tersebut juga membuat sejumlah truk di Jalan Tol Meishin terguling.

Didekat Bandara Internasional Kansai, angin kencang menyapu sebuah kapal Tanker yang berlabuh di Teluk Osaka, dan membuat kapal tersebut merusak sebuah jembatan yang menghubungkan bandara tersebut dengan Osaka.

Berdasarkan keterangan dari penjaga pantai setempat, tak ada satupun dari 11 anak buah kapal tersebut yang terluka. Banjir yang juga menggenangi kawasan bandara memaksa Kementerian Perhubungan Jepang untuk menutup seisi bandara, yang dibangun diatas tanah reklamasi.

Berdasarkan keterangan dari operator bandara, sekitar 5000 orang terdampar didalam bandara pada pukul 22.30 senin lalu. Menurut operator, kegiatan penerbangan di Bandara Internasional Kansai dapat dibuka kembali paling cepat pada Rabu malam nanti.

Sekitar 1.61 juta rumah di kawasan Fukui, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, serta di prefektur Wakayama tidak mendapatkan pasokan listrik akibat kejadian tersebut. Sembilan puluh lima ribu rumah di kawasan Shikoku juga mengalami hal yang serupa.

Perintah untuk melakukan evakuasi sebelumnya telah dikeluarkan di sejumlah daerah seperti Osaka, Kyoto, Nara, Hyogo, Kagawa, Ehime, serta Wakayama. Di Jepang sendiri, perintah evakuasi tidak wajib untuk dilaksanakan dan biasanya warga setempat berlindung di rumah, yang kadang terjebak oleh banjir atau longsor yang terjadi secara tiba-tiba.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, membatalkan perjalanannya ke Kyushu dalam rangka kampanye pemilihan Presiden Partai Demokratik Liberal atau LDP, demi menghadapi bencana Topan Jebi tersebut.

Abe sendiri pernah dikecam oleh masyarakat akibat tindakannya dalam merespon bencana hujan yang melanda Jepang bagian barat pada bulan Juli lalu, dimana pada saat itu ia dan sejumlah menteri yang lain ketahuan mabuk saat melakukan pertemuan dengan sejumlah pengacara LDP di Tokyo, disaat situasi semakin suram.

Pada bulan Juli lalu, Jepang dilanda oleh topan dan hujan deras, serta banjir besar dan tanah longsor yang menewaskan lebih dari 220 orang.

Sementara itu, Badan Meteorologi Jepang memproyeksikan bahwa Topan Jebi akan bergerak menuju ke utara di sepanjang pantai Laut Jepang di wilayah Tohoku dan akan menjadi topan ekstratropis pasa Rabu pagi nanti.

Menghadapi Topan Jebi, sejumlah maskapai domestik telah mempersiapkan diri dari awal dengan membatalkan ratusan penerbangan domestik dan internasional, pembatalan jadwal penerbangan tersebut terjadi terutama di sejumlah bandara di Jepang bagian barat dan tengah.

Dibidang Perkeretaapian, operator kereta api telah menghentikan sejumlah layanannya dalam menghadapi topan tersebut. Jalur Tokaido Shinkanshen serta Sanyo Shinkansen adalah salah satu layanan yang dihentikan sementara. Sejumlah jalur cepat juga diprediksi akan ditutup.

Para penumpang shinkansen yang menuju ke kawasan Kansai terdampar di dalam kereta. Salah satu penumpang tersebut adalah Justin Setiawan, seorang warga negera Indonesia, yang sedang berlibur bersama keluarganya ke Osaka menggunakan Kereta Nozomi 29.

“Kami telah terjebak sekitar 3,5 jam,” katanya dalam email yang dikirim ke The Japan Times. Setiawan mengatakan, meski hal ini terjadi, para penumpang cukup tenang. Namun, pasokan pakanan dan air botol dalam kereta tersebut sudah habis.

Sejumlah department store dan tempat-tempat wisata yang populer di Jepang barat, termasuk di prefektur Osaka serta Kyoto juga menjadi korban keganasan topan tersebut, menyebabkan banyaknya penutupan tempat-tempat tersebut.

Operator dari Universal Studio Jepang di Osaka, USJ Co., menutup kawasan taman bermain tersebut. Hanya sedikit orang saja yang nampak pada kawasan taman bermain tersebut.

Dalam waktu 24 jam hingga pukul 6 pagi pada hari Rabu (5/9), hujan diproyeksikan akan turun dengan intensitas 500mm di Jepang tengah, dan 400mm di Jepang barat.

 


Artikel ini merupakan lansiran dari The Japan Times dengan judul artikel ‘Typhoon Jebi, most powerful to hit Japan in 25 years, leaves trail of destruction in Kansai region’


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.