Bloomberg TV Indonesia dalam Kenangan

Di tahun 2013, industri televisi berita di Indonesia diramaikan dengan kedatangan stasiun televisi berita yang berfokus pada berita ekonomi dan keuangan yakni Bloomberg TV IndonesiaBloomberg TV Indonesia akan menyiarkan berita bisnis dalam bahasa Indonesia dan optimisme dapat berkompetisi dengan media-media di Tanah Air.

Bloomberg TV Indonesia hadir dikarenakan adanya kerja sama yang dilakukan antara Bloomberg L.P dengan perusahaan media dan komunikasi di Indonesia, Idea Group. Sebelumnya, Idea dan Bloomberg sudah bekerja sama menerbitkan Bloomberg Businessweek Indonesia.

Soft Launching Bloomberg TV Indonesia

Bloomberg TV Indonesia diluncurkan pada 7 Maret 2013, soft launching dilakukan di Hotel Ritz Carlton. Dilansir dari tempo.coBloomberg TV Indonesia akan diproduksi dalam Bahasa Indonesia dan sekaligus membuat mereka menjadi saluran televisi berita 24 jam pertama di Indonesia.

“Ini merupakan langkah ekspansi bisnis yang baik. Karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia dan pasti membutuhkan pemberitaan ekonomi yang cepat dan akurat,” kata CEO Bloomberg Media Group Andrew Lack di Hotel Ritz Carlton.

Lack juga mengatakan, saluran televisi tersebut akan menggabungkan kekuatan Bloomberg dalam hal pemberitaan yang cepat, akurat, dan mempengaruhi pasar dengan konten bisnis lokal dengan tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia menjadi lebih baik.

Dilansir dari situs KPI, CEO Bloomberg TV Indonesia Adhitya Chandra Wardhana mengatakan banyaknya saluran televisi berkualitas di Indonesia tidak membuat Bloomberg TV Indonesia khawatir. Ia tidak melihatnya sebagai kompetisi, karena saluran bisnis masih baru di Indonesia. ”Konten berita yang ditawarkan Bloomberg TV Indonesia adalah berita bisnis, keuangan, dan perekonomian yang diproduksi oleh kru Indonesia.

Sebanyak 80 persen konten berita akan berisi tentang ekonomi makro, dan 20 persen lainnya akan berisi tentang pergerakan saham dan pasar modal,” ujarnya saat soft launching di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Pihaknya, akan memberikan pengetahuan dan edukasi di sektor bisnis dan keuangan yang selama ini dibutuhkan masyarakat Indonesia. Mereka merasa tertantang karena harus mengedukasi pasar.

Adhitya juga mengapresiasi jika kedepannya ada pihak lain yang juga terlibat dunia televisi khususnya pada konten bisnis. Hal itu nantinya akan membuat lebih bagus karena mengedukasi pasarnya menjadi lebih cepat dan Bloomberg TV Indonesia tidak sendiri, apalagi tayangan berita bisinis tersebut dibuat lebih banyak di Indonesia daripada adaptasi hasil produksi Bloomberg International.

Walau Bloomberg TV Indonesia akan disiarkan dalam bahasa Indonesia dan menyediakan berita bernuansa lokal, kualitas pemberitaan saluran tv itu akan tetap mengikuti standar dari Bloomberg International. “Bloomberg TV akan menyediakan konten berita bisnis Indonesia dalam bahasa Indonesia, namun dengan standar internasional Bloomberg, saluran Bloomberg TV Indonesia akan menayangkan liputan langsung (live report) dengan porsi 8-10 jam per hari. Saluran ini juga akan diisi dengan jenis tayangan lain seperti current affairs dan dokumenter,” kata Adhitya.

Memulai Siaran dan Menjadi Moderator dalam Debat Capres 2014

Program Buletin Berita Bloomberg TV Indonesia | Bloomberg TV Indonesia

Setelah terlambat 1 bulan dari rencana memulai siaran Bloomberg TV Indonesia, akhirnya 1 Juli 2013 resmi bersiaran mulai pukul 16:00 WIB dengan berbagai program buletin berita yakni Spirit Bisnis, Zona Bisnis, Lantai Bursa, Line Up, Biz Flash, dan Econ Outlook. Dipandu oleh para pembawa acara dan reporter yang tidak asing lagi yakni Kania Sutisnawinata, Olivia Marzuki, David Silahooij, Tommy Tjokro, Alia Karenina, Hera F. Haryn, Anie Rahmi, Pangeran Punce, Joy Citra Dewi, Putri Permatasari, Achmad Ritopan, Rafki Hidayat, Pascalis Iswari, Riana Rifani, Lori Singer, dan Radynal Nataprawira. Program current affairs, dokumenter, dan news magazine pun tidak jauh dari topik ekonomi, bisnis, dan keuangan yakni Out Of The Box, Panen, Ocean Kitchen, Lanskap, Made in Indonesia, Market Story, Sang Guru, Tech Now, Trending Topic, dan sebagainya.

Bloomberg TV Indonesia memiliki misi untuk menyebarkan konten bisnis ke seluruh Indonesia, oleh karena itu Bloomberg TV Indonesia telah resmi menandatangani perjanjian distribusi konten dengan 18 TV lokal yang berada di bawah jaringan Cahaya TV Network (CTV) seperti dilansir dari kontan.co.id. Penandatanganan kerjasama dilakukan pada Jumat, 21 Februari 2014 di Jakarta oleh CEO Bloomberg TV Indonesia, Aditya Chandra Wardhana dan Direktur Utama CTV Network, Bambang Santoso.

Kerjasama dengan 18 TV lokal di bawah jaringan CTV ini, berbentuk kolaborasi yang mengetengahkan seberapa banyak konten yang dibutuhkan masyarakat Indonesia. Adapun selain dengan 18 TV lokal yang berada di bawah jaringan CTV Network, Bloomberg TV Indonesia sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan Depok TV (Depok) dan Arek TV (Surabaya) melalui model distribusi yang sama.

“Kerja sama ini tentunya mengawali langkah Bloomberg TV Indonesia untuk bisa menjangkau kalangan masyarakat pebisnis maupun non-pebisnis hingga ke pelosok daerah. Kami ingin program bisnis dan kewirausahaan kami dapat memberikan inspirasi masyarakat di daerah lain dan membantu mengembangkan bisnis mereka,” ujar Aditya Chandra Wardhana.

Aditya menambahkan pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan program bisnis dan ekonomi lokal agar kedepannya dapat disiarkan secara nasional, bahkan hingga internasional melalui Bloomberg TV Indonesia. Konten-konten bisnis dan ekonomi di daerah kedepannya dapat disiarkan secara global melalui Bloomberg TV Indonesia termasuk di TV berbayar dan web streaming.

“Kerja sama ini sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak. Dengan adanya kerja sama ini akan mempermudah dari segi program dan sumber daya manusia,” ujar Direktur Utama CTV Network, Bambang Santoso. Lebih lanjut Santoso menjelaskan, pihaknya memiliki kesamaan visi dan misi yaitu ingin memberikan program-program bermanfaat buat masyarakat.

Pemimpin Redaksi Bloomberg TV Indonesia, Endah Saptorini mengatakan kerjasama ini merupakan tahap awal, TV lokal mengambil konten lokal di Bloomberg TV Indonesia yang  diproduksi sendiri, yakni mengenai ekonomi di Indonesia. “Kita konten lokal atau berita-berita dari Indonesia itu mendominasi, yakni 80%, sisanya 20% konten internasional yang disesuaikan dengan konten yang ada kedekatannya dengan Indonesia,” tutur Endah.

Baru seumur jagung, Bloomberg TV Indonesia sudah dipercayai oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengatur jalannya debat Pilpres 2014 kedua bersama MetroTV, namun Bloomberg TV Indonesia memilih mengundurkan diri. Seperti dilansir dari tempo.co, Pemimpin Redaksi Bloomberg TV Indonesia mengatakan bahwa pengunduran diri dilakukan untuk menjaga prinsip ketidakberpihakan dan merupakan sikap internal stasiun televisinya. Menurut dia, Bloomberg TV Indonesia ingin menjaga independensi yang telah menjadi sikap perusahaan itu. “Ini keputusan internal. Kami tidak ingin melibatkan pihak lain.”

Di Umur ke 2, Namun “Tamat”

Menjelang bulan penutup 2014, tersiar kabar bahwa Bloomberg TV Indonesia akan dibeli oleh sebuah perusahaan dari Indonesia bagian Timur, Bosowa Group. Bosowa Group berencana mengakuisisi 55 persen saham Bloomberg TV Indonesia. Dilansir dari tempo.coChief Executive Officer Bosowa Group Erwin Aksa mengatakan proses akuisisi akan dilakukan melalui skema penambahan modal.

Dana itu, ujar Erwin, akan digunakan untuk memperkuat modal Bloomberg TV Indonesia serta untuk ekspansi usaha dan perbaikan peralatan. Erwin menuturkan salah satu alasan mengapa Bosowa berencana mengakuisisi Bloomberg TV Indonesia adalah besarnya pasar konsumen, terutama pada sektor jasa media. Selain itu, Bloomberg TV Indonesia dinilai memiliki konten yang sudah terkenal dan cukup baik.

Chief Executive Officer PT Idea Karya, perusahaan pemegang Bloomberg TV Indonesia–Ziva Narendra Arifin mengatakan hal itu masih sebatas wacana. “Saat ini kami belum bisa melakukan publikasi informasi apa pun,” ujarnya. Tahap pembicaraan saat ini juga belum sampai pada proses finalisasi. Menurut dia, saat ini pemegang saham mayoritas Bloomberg TV Indonesia masih dikuasai oleh beberapa pengusaha besar, seperti bos Saratoga Group, Sandiaga Uno dan Rosan Roeslani.

Dua tahun telah berdiri, berganti wajah namun wajah yang “murung”. Murung yang dimaksud adalah lesunya Bloomberg TV Indonesia untuk menciptakan konten lokal kembali. Di bulan Mei 2015, Bloomberg TV Indonesia makin sering menayangkan siaran Bloomberg TV International. Dan juga mundurnya presenter Bloomberg TV Indonesia dalam jumlah besar memperkuat bahwa Bloomberg TV Indonesia segera tamat, seperti dilansir dari davenirvana1.

Dan di bulan Agustus 2018, dengan resmi Bloomberg TV Indonesia berhenti siaran di kancah industri televisi Indonesia dan menyisakan masalah seperti karyawan Bloomberg TV Indonesia yang belum dibayar pesagonnya. Semoga masyarakat dapat menerima bahwa televisi bisnis adalah sebuah kebutuhan untuk mengetahui kondisi ekonomi, keuangan, bisnis, saham di Indonesia secara tepat waktu dan tepat.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.