Serangan Misil dari Koalisi Amerika Serikat dilaporkan telah menghancurkan Laboratorium Riset dan Pengobatan Kanker di Suriah.
Sebuah Institut yang menangani Industri Pengembangan Obat dan Kimia di kota Barzeh, Suriah. -Salah satu target Misil dari Koalisi Amerika Serikat yang berisikan AS, Inggris, dan Perancis- hancur akibat serangan Misil dari Amerika Serikat. Institut tersebut memproduksi obat-obatan medis untuk negara Suriah.
Institut tersebut semestinya memproduksi obat-obatan medis guna menunjang keperluan obat-obatan di Suriah, yang saat ini sedang mengalami Sanksi dari Negara-Negara Barat, berdasarkan laporan PressTV.
“Sejak Krisis Suriah terjadi, Suriah mulai kekurangan berbagai jenis obat-obat dikarenakan sanksi dari Negara Barat. Perusahaan-perusahaan di luar negeri berhenti mengekspor obat-obat berkualitas tinggi ke Suriah, terutama obat Kanker. Jadi kami melakukan Riset dalam obat-obat Kanker disini, dan tiga obat kanker telah dikembangkan,” ujar Kepala Fasilitas tersebut.
Ia juga menyatakan bahwa ia ataupun koleganya tidak akan berada di Institut tersebut jika Institut tersebut menyimpan Senjata Kimia seperti yang dikatakan Pemerintahan Washington/Amerika Serikat.
“Jika ada senjata kimia di gedung ini, kami tak akan berada disini. Kolegaku dan aku berada disini setiap jam 5 pagi. Jika ada senjata kmia, kami pasti diharuskan menggunakan Masker dan memakai alat pelindung lainnya,” ujarnya.
Dilansir dari SputnikNews, pusat riset tersebut berada di pinggiran kota Barzeh didekat Damaskus dan digambarkan sebagai Lab Sains dan Pusat Edukasi, menurut laporan Syirian Arab News Agency.
Jumat lalu, Koalisi Amerika Serikat meluncurkan serangan Misil ke Suriah terkait kasus penggunaan Senjata Kimia di kota Douma. Ketiga negara itu meluncurkan lebih dari 100 Misil ke negara timur tengah tersebut.
Sumber Berita : SputnikNews Middle East
Ditranslasi oleh : Syahrian Naufal Alfarizy