Sebagai wadah industri komik Indonesia yang akhir-akhir ini berkembang pesat, Asosiasi Komik Indonesia (AKSI) akhirnya dideklarasikan pada hari Selasa (24/04) di H&S Swillhouse, SCBD, Senayan, Jakarta Selatan.
Bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), AKSI muncul sebagai keterikatan terhadap pemilik Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang fokus terhadap komik. Pemilik HKI tersebut telah berbadan hukum yaitu Bumi Langit (Gundala), re:ON (Grand Legend Ramayana), Pionicon (Si Juki), Skylar (Volt), Kosmik (Manungsa), Ciayo (Blue Serenade), FrankKomik (Setan Jalanan), Padma Pusaka (Nusa V), Infia (Komikin Ajah), dan Octopus Garden (Mice Cartoon). Mereka mendeklarasikan AKSI sebagai jawaban atas tantangan industri perkomikan yang akan terus datang menghadang, dengan membantu pembangunan ekosistemnya. Dan juga menjadikan komik sebagai salah satu Strategi Budaya Nasional untuk Internasional.
Faza Meonk, selaku CEO dari Pionicon mengekspresikan rasa terima kasihnya atas dikukuhkannya amanat untuk menjadi Ketua Umum dalam Asosiasi Komik Indonesia kali ini. Dan Ia menyatakan akan siap untuk kolaborasi lintas industri kedepannya yang akhir-akhir ini berhasil. Seperti film Si Juki The Movie yang meraup 700.000 penonton. Hingga saat ini akan rilis adaptasi komik Gundala yang sedang ditangani Joko Anwar.
Sesuai lansiran pos video dari Republika, Faza Meonk mendorong perusahaan yang sama agar mempunyai badan hukum. Dan Ia mengatakan pula bahwa akan ada program pendukung untuk komikus individu yang akan di buka usai deklarasi.
Mengutip artikel dari Qubicle, Komik Indonesia telah terjadi ledakan sejak 2 tahun terakhir yang disebabkan oleh gandrungnya masyarakat terhadap layanan media sosial. Lebih dari 100 juta judul komik yang rilis perminggunya dan dibaca oleh 13 juta orang setiap waktu melalui ponsel. Kontras dengan 10 tahun lalu yang pertumbuhannya tidak disadari siapapun saat itu.
foto diperoleh dari Qubicle.
