Review Film “Weathering With You”: Makoto Shinkai Kebablasan!

Pada hari Kamis (15/8) lalu, redaktur Nawala Karsa Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan Premier film Weathering With You di Indonesia oleh Moxienotion.

[SPOILER ALERT!] Review ini mengandung Spoiler film. Read With Your Own Risk!

Film ini mengisahkan tentang Hina dan Hodaka yang mengubah keadaan dunia (setidaknya Tokyo) menggunakan kekuatan cuaca. Makoto Shinkai kembali bereksperimen dengan gaya magical-realism setelah mencoba-coba sebelumnya di film Your Name (Kimi no Na wa). Sayangnya, seperti yang sudah diduga, karya sutradara 5cm Per Second ini harus menuai kritik pedas dari sejumlah penonton.

Shinkai sendiri terkesan bereksperimen terlalu jauh dalam film ini. Sehingga alur cerita yang disajikan sedikit membosankan. Apabila kita sering menonton karya Shinkai sebelumnya, kita pasti disajikan dengan punch-punch tertentu dalam alur cerita yang membuat film tersebut menjadi lebih seru dan layak ditonton. Sayangnya, sejak film Your Name, Shinkai terkesan ingin membuat “Makoto (Shinkai) Cinematic Universe” dengan tema magical-realism tersebut.

Makoto Shinkai Angkat Isu Perubahan Iklim?

Ketika kami menonton Weathering With You, kami memang sudah menduga bahwa Makoto Shinkai akan mengangkat isu Perubahan Iklim di kota Tokyo. Namun hal ini sangatlah berbeda dari ekspektasi kami sebelumnya.

Tokyo dikepung dengan hujan deras sepanjang musim panas di bulan Agustus, dimana Hina menemukan suatu keajaiban dicelah-celah kota Tokyo yang basah kuyup. Hodaka sendiri, merupakan seorang pelarian entah darimana dan berusaha mencari sebuah peluang di kota yang hampir tak pernah tidur di Jepang.

Bertemu dahulu dengan Suga dan Natsumi, Hodaka berhasil mengambil peruntungan tersebut. Namun peruntungannya lebih mantap setelah bertemu dengan Hina, walaupun harus meninggalkan ‘kesulitan’ baginya di akhir cerita.

Yang menjadi pertanyaan, apa yang sebenarnya Shinkai angkat? Perubahan Iklim? Senjata Ilegal? Masalah Sosial? Percintaan? Sepanjang film berlangsung, kami tidak menemukan inti utama dalam film ini.

Kemunculan Karakter Kimi no Na Wa!

Yang mengagetkan para penonton ialah kemunculan Taki Tachibana serta Miyamizu Mitsuha sebagai supporting character dalam salah satu scene film Weathering With You.

Taki sendiri muncul saat Hina dan Hodaka tengah menjalankan salah satu ‘tugas’ yang diminta oleh nenek Taki, yaitu Tachibana Fumi. Pada saat kemunculan Taki dalam scene tersebut, penonton dalam Starium CGV Grand Indonesia bersorak-sorai.

Tepuk tangan dan sorak-sorai kembali pecah disaat Mitsuha muncul dalam salah satu scene dimana Hodaka tengah membeli sebuah barang untuk Haru. Mitsuha sendiri tengah bekerja sebagai kasir di salah satu department store.

Adsense The Movie!

Redaktur sendiri cukup kaget melihat film Weathering With You dipenuhi dengan ‘iklan’ dari sejumlah brand-brand besar. Dari trailer sendiri, kita juga sudah dapat melihat sisipan dari Apple, SoftBank, dan Yahoo! Japan.

Berikut adalah list brand-brand yang menyisipkan brand mereka dalam Weathering With You:

  1. Haier
  2. Seiko
  3. Apple
  4. McDonald
  5. SoftBank
  6. Yahoo! Japan
  7. Nissin
  8. East Japan Railway
  9. Suntory
  10. Yunika Vision
  11. Tower Records
  12. Pepsi
  13. Honda
  14. Lawson
  15. Lotte

Fast and Furious versi Anime

Tak ada yang menyangka bahwa Makoto Shinkai akan mengangkat topik yang sedikit sensitif di Jepang, yaitu Senjata Api.

Senjata Api berupa Pistol ditemukan oleh Hodaka saat diusir dari salah satu gedung di Tokyo. Ia sempat menembakkan Pistol ke salah satu orang saat tengah menyelamatkan Hina, yang pada akhirnya, hal tersebut membuat ia harus dikejar-kejar oleh Polisi.

Selain itu, ada scene dimana Hodaka dibonceng oleh Natsumi saat berupaya kabur dari kejaran Polisi yang tengah mengejarnya. Parahnya lagi, adegan kebut-kebutan tersebut bermodalkan motor Honda Cub. Salah satu model motor yang paling umum digunakan di Jepang.

Di Tenki no Ko, Tokyo Tenggelam dalam 3 Tahun! Jakarta Gimana?

Tokyo tenggelam! Setelah menyelamatkan Hina dari ‘dunia lain’, Hodaka menyebut bahwa ia lebih mencintai Hina dibandingkan mencintai hujan deras yang melanda Tokyo. Apa yang terjadi? Hina sempat mengorbankan dirinya sebagai ‘pawang hujan’ kepada alam dan hilang dalam sekejap.

Walaupun subtitle diatas terkesan humor belaka, tetapi kita harus berpikir dua kali. Bila kota Tokyo, yang sudah punya sistem irigasi dan bendungan bawah tanah modern tetap dilanda banjir hingga tenggelam 2 per 3 bagiannya, bagaimana dengan kota Jakarta? Apabila skenario film ini memiliki latar tempat di Jakarta, apakah mungkin seluruh bagian Jakarta tenggelam? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mungkin harus belajar dari film Weathering With You ini.

Workaholic dalam Segala Situasi

Kembali ke urusan kehidupan sosial di Tokyo, 3 tahun setelah hujan deras yang menyebabkan kota itu tenggelam. Kehidupan bagi masyarakat kota Tokyo kembali normal. Sebagian daerah yang tenggelam merupakan Business District penting, menyebabkan kehidupan masyarakat ‘membludak’ di pinggiran kota.

Moda transportasi seperti Kereta Rel Listrik, Tram, dan Bus sepenuhnya mati dan digantikan oleh kapal kecil. Kapal ferry bahkan berlabuh masuk kedalam kawasan Tokyo dikarenakan pelabuhan yang sebelumnya digunakan juga ikut tenggelam.

Warga Tokyo, dalam film ini, nampak mudah beradaptasi meskipun kondisi yang kacau tersebut. Misalnya saja Suga, yang pada akhir cerita malah tetap bekerja disamping lumpuhnya kegiatan bisnis dan perekonomian di Tokyo. Ia bahkan mempunyai kantor baru, setelah kantor lama miliknya turut tenggelam.


Setelah menonton film Weathering With You, kami memutuskan untuk memberikan rating sebesar 7.5/10 untuk keselurahan film. Dengan aransemen musik yang memukau, animasi tiga dimensi (3D) dan dua dimensi (2D) yang well-blended, dan sisipan komedi yang sangat lucu, kami cukup puas dengan film ini.

Sayangnya, alur Tenki no Ko yang ‘terhimpit’ alur Kimi no Na Wa, tidak ada punch yang membuat cerita semakin menarikdan akhir cerita yang menggantung membuat film ini sedikit membosankan untuk ditonton.

Walaupun begitu, bagi kamu penggemar berat Makoto Shinkai beserta karyanya, atau bagi kamu yang ingin menonton Your Name versi ‘pawang hujan’, sangat direkomendasikan untuk menonton. Tetapi, lebih baik bawa teman-teman kamu, ya! Sebab film ini sedikit membuat hati kamu baperan.

Sekian review dari kami, dan sampai jumpa!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.