7 Pendeta Doa Bersama di Jepang Meminta Pandemi COVID-19 Berakhir

7 tujuh pendeta Jepang doa bersama kuil

Berdoa terus menerus memang bagus, tapi apakah NawaReaders mengetahui ada 7 pendeta di Jepang melakukan doa bersama agar pandemi COVID-19 atau Virus Corona berakhir? Kejadian yang menunjukkan kebersamaan ini diwakili oleh tiga agama terbesar di negeri Matahari Terbit tersebut.

Awal Mula Gagasan 7 Pendeta di Jepang Doa Bersama Meminta Pandemi COVID-19 Berakhir

Mengutip dari Mainichi Shimbun via SoraNews24, Kuil Todai-ji mengadakan acara doa bersama yang diprakarsai oleh kepala pengurus kuilnya, Fumon Sagawa. Event tersebut dipimpin oleh tujuh pendeta dari tiga agama terbesar di Jepang, Shinto, Buddha dan Katolik.

Sagawa mengusulkan gagasan ini di situs resmi Kuil Todai-ji. Ia menuliskan dalam postingannya bahwa para biksu dalam kuil tersebut terus berdoa secara khusyuk untuk meminta tuhannya agar pandemi ini berhenti.

Mereka juga mendoakan bagi para korban jiwa yang terlebih dulu meninggal akibat virus ini dapat beristirahat dengan tenang. Sagawa juga mengundang netizen dan masyarakat luas di seluruh Jepang untuk berdoa bersama mereka.

Event Doa Bersama Direspons dengan Hangat

Ide Sagawa disambut baik oleh banyak pemuka agama dari tiga agama besar di Jepang, yaitu Buddha, Shinto dan Katolik. Tepat pada 24 April lalu, ketujuh pendeta utama tiga agama tersebut datang menghadiri konferensi pers di selasar Kuil Todai-ji.

Kesemua pendeta dalam konferensi tersebut mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan doa bersama setiap hari selama melakukan karantina diri di rumah.

“Semoga pandemi berakhir berkat doa…”

7 tujuh pendeta Jepang doa bersama kuil

Tujuh pendeta agama diatas terdiri dari sekte Buddha bagian Koya-san Shingon, persekutuan Katolik di Osaka, Kuil Tamukeyama Hachimangu dari Nara, Kuil Enshoji, dan Kuil Kinpunsenji.

Fumon Sagawa sendiri mewakili Kuil Todai-ji yang merupakan kuil agama Buddha di Jepang. Kesemua pemuka agama tersebut berdiri terpisah jauh selagi mendiskusikan kekuatan doa pada masa-masa sulit seperti sekarang ini.

Sagawa mengungkapkan pertemuan tujuh pemuka tersebut bahwa walaupun masyarakat Jepang diharuskan menahan diri dari keseharian mereka, Ia tetap ingin berdoa bersama masyarakat. “Jika saja semua orang dapat berdoa di tempatnya masing-masing…”, tutur Sagawa.

Gerakan ini dinilai sekretaris jenderal dari sekte Koya-san Shingon Budda, Takaaki Soeda, merupakan langkah yang patut diteladani.

“Dengan gerakan ini, Saya ingin mencapai tujuan asli dari Buddha sendiri untuk menyelamatkan setiap orang di era serba canggih seperti sekarang ini,” puji Soeda.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.