Peneliti Kini Mampu Amati Planet Jupiter Berkat Teknologi Canggih

peneliti amati planet jupiter

Planet Jupiter terkenal dengan ukurannya yang sangat besar di alam semesta ini. Sudah banyak peneliti yang mengamati planet Jupiter menggunakan teknologi-teknologi mukhtahir. Namun kini, berkat teknologi yang semakin canggih, peneliti mampu amati planet Jupiter dengan sangat jelas. Tentunya hal ini menjadi satu langkah besar NASA untuk mempelajari planet terbesar itu.

Satelit Juno Menjadi Saksi Kemegahan Planet Jupiter

Untuk menelusuri bentuk dari planet Jupiter, NASA meluncurkan salah satu satelitnya mendekati orbit Jupiter. Satelit itu diberi nama Juno, satelit ini telah bersandar di orbit Jupiter pada tahun 2016 lalu. Selain Juno, Hubble Space Telescope ikut memantau planet Jupiter dari orbit bumi dan Observatorium Gemini yang ikut membantu dari bumi.

Setiap 53 hari, Juno mendekati planet Jupiter dan mengumpulkan data-data mengenai permukaan planet yang ditutupi awan badai itu. Selain itu, microwave radiometer, alat pengukur dari Juno, digunakan untuk mempelajari petir yang diciptakan dari awan-awan tersebut. Serta mempelajari kandungan amonia dan uap apa saja yang terkandung pada lapisan gas awan planet Jupiter.

Penampakan Planet Jupiter yang Jelas Dipenuhi dengan Badai Hebat

Dikutip dari space, Pada tahun 2019, observatorium Gemini berhasil menangkap penampakan planet Jupiter yang sangat jelas. Terlihat bahwa pelanet terbesar itu dipenuhi dengan badai-badai gas yang sangat masif. Planet itu dikelilingi dengan awan-awan badai yang menciptakan petir yang tiga kali lebih kuat daripada petir yang ada di bumi.

Untuk memungkinkan hasil gambar Jupiter yang jelas, peneliti bekerjasama dengan Hubble dan Gemini. Hasil gambar yang diterima dari Juno akan diproses ke Hubble menggunakan pencahayaan yang tinggi untuk mengukur ketinggian awan Jupiter. Sedangkan Gemini menggunakan lampu infra merah untuk melihat kandungan dari awan di Jupiter, dimana berisikan udara yang sangat kering.

Gemini mampu memantau Jupiter dengan jarak pandang 300 mil, sama dengan melihat 2 lampu mobil dari New York ke Miami. Gemini dibantu dengan Juno yang telah mengudara mendekati planet Jupiter sebanyak 26 kali seharinya. Sehingga data yang diterima juga sangat banyak dan menjadi bahan untuk para peneliti untuk mempelajari Jupiter.

Terdapat Topan di Planet Terbesar itu

peneliti amati planet jupiter

Peneliti juga menemukan ribuan topan yang ada di planet Jupiter. Topan ini memiliki kandungan udara yang sangat kering serta petir yang juga disebabkan oleh gesekan-gesekan udara. Data dari kandungan petir ini nantinya digunakan untuk membandingkan konveksi di Jupiter dengan yang ada di bumi.

Misteri di Balik Great Red Spot Storm pada Jupiter Terpecahkan

Berkat teknologi canggih yang memungkinkan peneliti untuk amati planet Jupiter lebih jelas, mereka mampu memecahkan mistri Great Red Spot Storm. Titik terbesar pada Jupiter ini menjadi salah satu teka-teki bagi para peneliti. Titik gelap itu sebenarnya adalah kumpulan awan yang membentuk topan dan juga menciptakan celah yang cukup besar.

Hal itu terlihat dari respon awan itu pada gambar infrared dari Gemini. Dimana gambar yang tidak gelap itu merupakan area yang tidak terkena awan, dan terbentuk sebuah topan besar dalam area itu. Rencananya peneliti tetap akan memantau Jupiter demi mempelajari lebih lanjut kandungan-kandungan apa saja yang ada di planet itu.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.