Pada bulan Agustus 2019 lalu, sempat trending tentang warga negara asing yang menyerang petugas penagih iuran yang mengaku dari NHK. Hal ini karena warga negara asing tersebut merasa “terganggu” dengan kehadiran penagih iuran tersebut. Ilustrasi seberapa “mengganggu” penagih iuran ini dapat dilihat melalui video Youtube dibawah ini.
Karena merasa terganggu, warga negara asing tersebut yang mengaku tidak bisa berbahasa Jepang itu menyerang dengan pemadam api.
Penagih iuran tersebut menelepon aparat setempat dan akhirnya ditangkap oleh pihak aparat di Jepang. Bukannya mendapat hinaan, justru netizen-netizen mendukung warga negara asing tersebut.
Dari Ditagih hingga Diteror Petugas Iuran NHK
Sering kali kita berasumsi bahwa Jepang adalah negara yang aman. Namun ternyata tetap terdapat andil-andil yang membahayakan, salah satunya adalah layanan televisi publik Jepang, NHK. Mungkin terdengar sangat aneh jika takut dengan penyiar televisi dengan tayangan gratis, tetapi terror yang dialami menakutkan dan mengerikan, sama halnya seperti dikejar penguntit atau stalker.
Mei 2013 lalu, Pengadilan Distrik Sagamihara di Yokohama, Jepang, memutuskan bahwa terlepas dari apakah seseorang telah menandatangani kontrak dengan NHK (stasiun penyiaran publik Jepang), yang memiliki perangkat yang dilengkapi TV, seperti smartphone ataupun GPS, tetap berkewajiban membayar biaya lisensi kepada NHK.
NHK (Nippon Housou Kyoukai atau Japan Broadcasting Corporation) sendiri adalah perusahaan penyiaran dan organisasi yang dibawahi oleh pemerintah Jepang. Maka, wajarlah setiap penduduk yang memiliki televisi wajib membayar tagihan televisi per bulannya mulai dari 14,000 sampai 26,000 yen (kasarnya mulai dari 1.5 hingga 3.3 juta Rupiah).
Netizen Jepang Turut Berkomentar
Untuk mengkonfirmasi dan meyakinkan kejadian ini, kami memiliki koneksi beberapa teman-teman yang tinggal di Jepang
“Ia (Mereka) sudah ditangkap” – M / Pekerja Swasta berkewarganegaraan Jepang
Kejadian diatas merefrensikan tentang seorang wanita yang mendapati tindakan asusila oleh salah satu penagih iuran yang dilansir oleh SoraNews24.
“Emang katanya semua pasti bakal dimintain tanpa terkecuali kalo punya TV”, Tambahnya. C / Mahasiswa WNI
Tak hanya warga negara asing dan teman kami saja yang mendapatkan kesaksian pilu ini, banyak cerita-cerita lain dengan berbagai “cinderamata” yang ditinggalkan oleh para penagih
https://twitter.com/osasimi0999/status/1090958351226220544?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1090958351226220544&ref_url=https%3A%2F%2Fsoranews24.com%2F2019%2F02%2F17%2Fjapans-public-broadcaster-leaving-threatening-notes-on-peoples-doorsteps%2F
bahkan seorang Youtuber Indonesia, Hoho Ardiyan yang tinggal disana memberikan suaranya
Cara ‘Bertahan’ dari para Penagih Iuran
Dari kejadian di atas, banyak dari mereka yang melakukan penahanan diri seperti cuplikan video diatas. Namun, ada juga yang mengelak seperti berikut:
“Saya tidak tinggal disini”
“Tolong pergi dari sini”
Atau bahkan melakukan penyerangan yang dilakukan oleh gaijin (orang asing). Bagaimana para tanggapan teman-teman otacool? Cukup mengerikan bukan? Kejadian apakah yang mengingatkan kalian dari kejadian yang ada di Jepang ini?