Selalu berhati-hati dalam menggunakan smartphone, NawaReaders. Karena kali ini pengguna Android dihebohkan dengan sebuah malware bernama Xhelper.
Xhelper sebenarnya bukan malware android baru. Dikutip dari ZDnet, kemunculan malware berjenis Trojan ini pertama kali dilaporkan pada bulan Maret lalu. Ia menjadi isu heboh belakangan ini karena diketahui menginfeksi total 45.000 smartphone.
Tidak sekadar menginfeksi, Xhelper juga membuat pusing pengguna Android karena ia tidak dapat hilang sekalipun pemakai smartphone melakukan factory reset. Ia akan meng-install kembali dirinya setelah dihapus.
Dalam pantauan Symantec, setidaknya terdapat 131 korban setiap hari akibat Xhelper. Sebaran korban terbanyak berada di Amerika Serikat, India dan Rusia.
Xhelper yang Bikin Pusing
Menurut kajian Symantec, Xhelper tidak muncul dalam aplikasi sendiri. Ia biasanya menyusup di dalam aplikasi lain. Namun itu bukan satu-satunya cara.
“Tak satupun dari sampel yang kami analisis tersedia di Google Play Store. Dan ketika memungkinkan bahwa Xhelper diunduh pengguna dari sumber yang tak dikenal, kami meyakini bahwa itu bukan satu-satunya jalur penyebarannya,” tulis peneliti Symantec May Ying Tee dan Tommy Dong, dikutip dari Mirror.
Saat terpasang, Xhelper menghujani para “korban” dengan iklan pop-up dan notifikasi. Para peneliti dari Symantec dan MalwareBytes tidak menemukan aktivitas yang bersifat merusak dari malware ini.
Namun, Xhelper dapat mengunduh dan meng-install aplikasi lain. Aplikasi lain ini yang bisa jadi lebih berbahaya karena dapat berupa malware yang lebih canggih seperti ransomware, trojan perbankan, bot DDoS maupun keylogger.
Masih dalam laporan Symantec, Xhelper merupakan jenis malware yang berevolusi secara konstan. Hal ini membuat malware ini menjadi “primadona” sejumlah antivirus, untuk dibasmi tentunya.
Sejumlah antivirus berbayar diketahui dapat membasmi Xhelper, sayangnya yang mampu dibasmi hanya versi lama. Versi terbaru dari malware ini belum ada penangkalnya.
Atas keadaan tersebut, Symantec mengingatkan para pengguna untuk melakukan pencegahan. Antara lain dengan tidak mengunduh aplikasi yang tidak jelas, mewaspadai permintaan izin aplikasi, dan rutin melakukan backup data.
Hai, NawaReaders dan OtaCool! Jangan lupa untuk akses terus Nawala Karsa untuk informasi pop kultur dan teknologi terkini, serta Indonesian Otaku untuk dosis harian wibu kalian!
