Ternyata, Drama ‘Tokyo Love Story’ Adalah Hasil Adapatasi Manga Jepang

TOKYO LOVE STORY – Pada era 1990an, teledrama Asia menjadi ‘makanan pokok’ bagi mata pemirsa televisi di Indonesia. Kemunculan serial Oshin di Televisi Republik Indonesia (TVRI) pada saat itu menjadi titik awal kepopuleran drama Asia. Tak ayal, sejumlah stasiun televisi mulai ‘membombandir’ dengan seri drama dari sejumlah negara seperti Tiongkok, Taiwan, India, Korea, hingga Jepang.

Salah satu seri drama Asia yang populer, adalah Tokyo Love Story. Seri yang diproduksi oleh Fuji TV pada tahun 1991 ini ditayangkan dalam format dubbing (Alih Suara) di stasiun televisi Indonesia yaitu Indosiar pada tahun 1994. Drama dengan 11 episode ini disutradarai oleh Kozo Nakayama dan hasilnya sangat memukau!

Namun, tahukah kamu bahwa selama ini drama Tokyo Love Story merupakan hasil adaptasi dari manga dengan judul yang sama?

Tapi sebelum itu, kita harus tahu terlebih dahulu mengapa seri ini menjadi sangat populer tak hanya di Jepang namun juga Indonesia. Seri ini, dikutip dari KayoKyokuPlusmerupakan contoh terbaik dari ‘drama yang trendy’, pasalnya, penggunaan aktor dan aktris yang muda, peranan karakter yang kece, alur cerita romansa yang sangat rumit, dan catchy-nya lagu yang dihadirkan dalam drama ini membuat para penontonnya gagal move on ke drama lain.

Seberapa complicated-nya sih romansa dalam Tokyo Love Story ini? Mari kita baca resensi dibawah

Kepindahan Kanji Nagao ke Bagian Penjualan, Heart Sports di Tokyo,mempertemukannya dengan teman baru Rika Akana. Selain itu Kanji juga bisa mengikuti reuni dengan teman-teman satu SMA-nya yang tinggal di Tokyo, yakni Mikami dan Satomi. Ketiganya adalah teman sejak kecil dan tumbuh bersama.

Mikami adalah sahabatnya yang berkepribadian terbuka, dan cenderung playboy. Sementara Satomi adalah wanita yang diam-diam dicintainya. Kanji yang naïf dan peragu langsung shock ketika melihat Mikami dan Satomi berciuman. Mikami yang memang sering bertengkar dengan Kanji karena Satomi bahkan tidak ragu mengumumkan hubungan mereka. Dia mengatakan, Satomi yang pendiam membalas perasaannya. Dia tak peduli bila hal tersebut akan menyakiti Kanji.

Namun kehadiran Rika yang periang dan selalu bersemangat mampu menghibur kekecewaan Kanji. Bahkan dia berusaha terus berada di dekat ketiga sahabat tersebut sehingga membuat persahabatan mereka tidak putus. Kanji menerima Rika sebagai kekasihnya. Hubungan mereka sempat terganggu, karena Kanji mendengar Rika pernah punya hubungan dengan bos mereka, Sendo, yang sudah berkeluarga.

Mengutip resensi dari blog Sugih Forever artikel 17/06/2011.

Rating TV Tokyo Love Story di Jepang sangatlah tinggi pada awal penayangannya dan dengan cepat didaulat sebagai drama yang ‘wajib ditonton’ pada tahun penayangannya di Jepang. Di Indonesia sendiri, rating drama ini di stasiun televisi Indosiar cukuplah tinggi. Membuat sejumlah stasiun televisi lain ‘putar otak’ untuk menggeser Indosiar dan TLS dari tangga rating.

Kanji dan Satomi

Kembali ke pertanyaan awal. Tahukah kalian bahwasanya Tokyo Love Story merupakan drama hasil adaptasi sebuah manga dengan judul yang sama? Mungkin diantara kalian belum ada yang mengetahuinya, tetapi, akan saya jelaskan sedikit mengenai hal ini.

Pada tahun 1988, mangaka dengan nama Fumi Saimon membuat manga dengan judul Tokyo Love Story. Manga ini sendiri dirilis oleh Penerbit Shogakukan dalam majalah Big Comic Spirits. Seri manga ini sendiri bergenre Romansa dengan target pemasaran kepada Seinen atau laki-laki dewasa dengan rentang usia 20 hingga 50 tahun. Manga tersebut selesai pada tahun 1990, dengan total 4 volume telah dirilis.

Manga Tokyo Love Story
Chapter 6 dari manga Tokyo Love Story

Saat ini, kalian bisa membaca manga tersebut di sejumlah situs baca manga, salah satunya Mangarock. Saat ini, peringkat manga tersebut berada pada ranking #11241 dengan jumlah pembaca sebanyak 47,733 pembaca. Terjemahan manga ini sendiri dirilis setiap minggu pertama dan ketiga tiap bulannya.

Di tahun 1991, Fuji TV memutuskan untuk mengadaptasi manga tersebut menjadi serial teledrama/drama televisi. Diproduseri oleh Toru Ohta dan disutradarai oleh Kozo Nagayama, seri drama tersebut menjadi lebih hidup dan lebih menarik.

Di Indonesia sendiri, pemirsa Indonesia selalu antusias setiap menyaksikan drama produksi Jepang ini. Bahkan bagi pemirsa yang mampu, mereka dapat ‘merekam’ drama tersebut melalui kaset Betamax ataupun VHS. Nawala Karsa memiliki sedikit gambaran penayangan drama tersebut di Indosiar pada tanggal 8 Juli tahun 1994.

Setelah Indosiar menayangkan serial drama tersebut, rating televisi yang kini berada di naungan EMTEK itu mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini membuat stasiun televisi kompetitor seperti Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) menayangkan seri drama serupa, yaitu Tokyo Cinderella Story. Walaupun begitu, seri drama Love Story lebih dikenang dibandingkan Tokyo Cinderella Story.

Kini, adakah seri drama serupa yang dapat menandingi kejayaan drama yang satu ini? Kita lihat saja nanti.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.