[REVIEW FILM] Whisper of The Heart, Film Ghibli yang Paling Membumi

Usia adalah hal yang tidak pernah terduga. Kemarin kamu adalah anak-anak, besok tiba-tiba harus siap untuk dunia luar. Shizuku Tsukishima tidak pernah berpikir panjang lebar soal mau jadi apa, tapi setidaknya itu berubah setelah dia bertemu dengan lelaki idamannya.

Whisper of the Heart (judul jepang: Mimi wo Sumaseba) adalah sebuah film adaptasi manga dengan judul sama karangan Aoi Hiiragi. Ini adalah satu dari beberapa film Ghibli yang disutradarai oleh Yoshifumi Kondo alih-alih Hayao Miyazaki atau Isao Takahata.

whisper of the heart

Tentang Shizuku dan Buku-bukunya

Whisper of the Heart memulai ceritanya dengan lagu John Denver berjudul Take Me HomeCountry RoadsSatu lagu yang berkisah tentang keinginan sang penyanyi untuk kembali ke pelukan kampung halamannya di Virginia Barat. Film ini kurang lebih juga soal rumah, meski dalam perspektif yang berbeda.

Tokoh utama kita, Shizuku, adalah seorang gadis SMP yang suka sekali membaca. Bahkan saat libur sekolah pun sempat membaca 20 buku. Benar-benar kutu buku. Hobi Shizuku membuatnya rajin untuk mengunjungi perpustakaan dan meminjam buku di sana.

Nah, setiap buku yang dipinjam Shizuku pasti kebanyakan sudah dipinjam oleh Seiji Amazawa. Lelaki misterius ini punya preferensi bacaan seperti Shizuku, dan hal ini saja sudah membuat gadis berambut pendek ini kepincut. Dari sini petualangan jati diri Shizuku dimulai.

Apa yang film ini lakukan dengan benar atau salah?

Paruh awal film memberikan gambaran tentang keluarga Shizuku yang terbuka. Selain dengan dialog antar anggota keluarga, visual dari tempat tinggal mereka juga sudah memberikan info lebih dari yang kita butuhkan. Omong-omong visual, Whisper of the Heart banyak sekali memberikan keindahan dan detil yang tidak main-main. Kebanyakan dengan lanskap kota Tokyo yang melankolis, tetapi hal yang sama juga dilakukan untuk latar tempat kunci lainnya.

mimi wo sumeseba whisper of the heart

Satu kekurangan yang dapat terlihat adalah direksi cerita yang hancur di tengah jalan. Ketika Shizuku menemukan siapa Seiji sesungguhnya, memang benar dia jadi punya tujuan hidup. Hal ini tidak diragukan dalam mendorong karakter Shizuku menjadi lebih dewasa atas dasar cinta. Tetapi semua diceritakan pada paruh kedua film dengan cara yang bisa dibilang kurang menggugah. Subplot tentang cinta segitiga yang ada di film ini juga tidak pernah dibahas lagi di paruh kedua film, meski tetap membuat saya yang agak bucin ini sedikit tersentuh.

Di sisi lain, ketika Whisper of the Heart melakukan keajaiban Ghibli-nya, banyak hal yang cukup memukau di dalamnya. Suatu momen, misalnya, di saat Shizuku menemukan toko antik yang ternyata tidak pernah jauh-jauh dari pusat kota memberikan perasaan relatable sendiri. Saya suka naik motor berkeliling kota, dan ketika menemukan satu tempat unik dengan auranya sendiri, memang ada rasa ajaib yang untungnya digambarkan oleh baik dalam film ini.

Keajaiban yang sempat dibahas tadi membuat plot Shizuku terasa seperti dalam buku novel, dan bagi Shizuku, ini adalah kesempatan satu kali seumur hidup. Ini adalah pertanda baginya untuk menemukan Amazawa dan punya hidup seindah di dalam novel.

whisper of the heart shizuku

whisper of the heart nawala karsa

Penutup

Dan iya, itulah keseluruhan dari Whisper of the Heart. Ini adalah film yang paling membumi karena inti ceritanya yang menggema di hati setiap kita. Pada dasarnya, semua hanya ingin menghidupi apa yang ada di khayalan, di imajinasi. Beruntung Shizuku mendapatkan akhir yang memuaskan. Dia menemukan Amazawa, yakni tempatnya untuk pulang dan akan berusaha untuk menjadi setara dengannya sampai mereka bertemu kembali. Sungguh romantis, ya.

Sayangnya, saya masih tidak bisa menyingkirkan pola pikir skeptis soal mimpi kedua tokoh yang sangat naif. Namun tidak apalah, hanya film. Sembari lagu Country Roads dengan lirik Jepang dinyanyikan lagi di bagian credits, kita bakal ke kehidupan nyata yang terkadang tidak seindah Whisper of the Heart.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.